Liputan6.com, Jakarta Pansus Angket KPK DPR RI menerima kedatangan gerakan aktivis Pro Demokrasi (Prodem) yang ingin berdialog secara langsung dengan Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa di ruang Posko Pengaduan Pansus Angket KPK, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (09/08/2017).
“Kedatangan Aktivis Prodem hari ini memang tidak dilakukan secara resmi atau formal melalui surat menyurat, kedatangan mereka lebih khusus ingin menemui saya selaku Ketua Pansus untuk meminta waktu berdialog,” jelas Agun.
Prodem yang notabene sebagai tokoh atau aktivis pergerakan ingin berdialog mengenai keberadaan Pansus KPK. Karena dalam kacamata Prodem, masalah politik pemberantasan korupsi itu tetap menjadi agenda utama yang harus dijaga dan dikawal.
“Prodem ingin agar prosesi kinerja Pansus Angket KPK tetap dalam koridor-koridor tertentu, jangan sampai membawa implikasi merusak tatanan demokrasi yang sudah dibangun sejak awal reformasi. Karena hal tersebut bisa menimbulkan hal-hal yang bersifat prinsipil, yakni ketika Pansus ini berakhir, maka akan ada semacam proses tindak lanjut yang dimungkinkan bisa memporakporandakan tatanan struktur bangunan demokrasi yang sudah ada,” papar Agun.
Selain itu, Prodem juga mempertanyakan, dengan adanya Pansus Angket KPK , lantas bagaimana kemudian dengan nasib lembaga KPK itu sendiri. “Menurut Prodem harus ada dialog dan diskusi yang terkait dengan sejumlah kewenangan dan eksistensinya, mereka ingin mengetahui apa-apa saja yang sudah didapatkan dan ditemui oleh Pansus, supaya kami juga bisa sharing dan memberikan kontribusi pemikiran mengenai langkah ke depannya akan seperti apa,” pungkasnya.
(*)