Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka perayaan HUT RI ke-72 dan perluasan jejaring kerja, KJRI Davao City telah menyelenggarakanmalam resepsi diplomatik di Marco Polo Hotel, Davao City pada 29 Agustus 2017. Kegiatan malam resepsi diplomatik dihadiri lebih dari 210 tamu undangan, antara lain terdiri dari: (a) kalangan korps diplomatik; (b) anggota congress dan city council; (c) walikota dan pejabat pemerintah; (d) pejabat militer dan kepolisian; serta (e) kalangan media dan akademisi.
Resepsi dimulai dengan pertunjukan tarian dari para pelajar Sekolah Indonesia Davao yang membawakan rangkaian tarian tradisional dari sejumlah provinsi di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Konsul Jenderal RI, Mayor of Davao City yang dibacakan oleh City Administrator Zulaeka Lopez danKetua MinDa Secretary Datu H. Abul Khyr Alonto.
Dalam kata sambutan, Konjen RI Berlian Napitupulu menyampaikan mengenai perjuangan Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah. Sebagai negara yang telah merdeka selama 72 tahun, saat ini Indonesia telah tumbuh sebagai kekuatan ekonomi ke-16 di Dunia, dengan total GDP lebih dari 1 triliun USD yang diprediksi menjadi negara ke-7 terbesar di dunia pada tahun 2030.
Advertisement
Di bidang hubungan internasional, Indonesia telah berkontribusi secara aktif dalam memberikan solusi atas sejumlah tantangan global dan regional yang dihadapi saat ini. Dalamkaitanitu, Konjen menyampaikanbahwaIndonesiamencalonkandiri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020.
Indonesia dan Filipina telah menikmati hubungan kerja sama yang meningkatdi berbagai bidang, diantaranya perdagangan, investasi, pendidikan, penanggulangan terorisme, dan keamanan. Konjen juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia mendukung proses perdamaian yang berjalan di Mindanao, khususnya melalui penugasan International Monitoring Team (IMT) Kontingen Indonesia di Mindanao, begitu pula dengan dukungan Pemri dalam penyelesaian krisis di Marawi.
Di bidang ekonomi, Konjen menekankan bahwa Indonesia dan Filipina terus mengalami peningkatan hubungan perdagangan dan investasi, yang tercermin dari peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara. Khusus untuk wilayah Mindanao dan Sulawesi, terdapat potensi peningkatan hubungan perdagangan yang cukup besar dan untukmeningkatkan nilai perdagangan kedua negara dengan adanya RoRo (sea connectivity) Davao-Gensan-Bitung.
Walaupun saat ini rute pelayaran RoRo tersebut tengah mengalami kendala,Konjenmenyampaikankeyakinanbahwa kedua pihak terus mengupayakan mengatasi masalah load factor. Untuk Itu, KJRI Davao City mendorong peningkatan load factor RoRo melalui penyelenggaraan sejumlah kegiatan promosi, trade expo, dan trade mission. Upaya ini akan terus ditingkatkan KJRI guna mendorong keberlangsungan konektivitas melalui jalur laut kapal RoRo antara Davao-Gensan-Bitung.
Usai kata sambutan, Konjen kemudian mengumumkan pemenang writing contest dalam rangka peringatan HUT RI ke-72. Kontes menulis artikel dan essay yang ditujukan kepada kalangan jurnalis, blogger, dan akademisi tersebut, mengambil tema “Enhancing Indonesian and the Philippines Bilateral Relations” sebagai salah satu bentuk upaya nyata mempromosikan Indonesia dan hubungan bilateral dengan Filipina. 2 (dua) pemenang merupakan wartawan dari harian Mindanao Times dan Sun Star Daily.Keduawartawantersebut akan melakukan perjalanan (Familiarization Trip) ke sejumlah objek wisata dan budaya di Indonesia, dengan fasilitasi dari KJRI Davao City dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat yang akan dikunjungi. Dari kunjungan tersebut, para jurnalis akan menulis artikel yang mempromosikan potensi wisata, budaya, dan ekonomi provinsi di Indonesia yang dikunjungi pada surat kabar mereka.
Resepsi Diplomatik Peringatan HUT RI ke-72 di Davao City telahberjalan dengan baik dan dihadiri oleh para undangan dari berbagai kalanganmitra KJRI Davao,yang diharapkanakan dapat mendukung pelaksanaan tugas tercapainya misi KJRI Davao City di wilayahkerja Mindanao, Sulu, dan Tawi-Tawi.
Resepsi diplomatik telah dimanfaatkan oleh KJRI tidak hanya untuk mempromosikan seni budaya Indonesia melalui tarian, standing banner mengenai objek wisata (10 buah) dan pakaian tradisional berbagai daerah Indonesia yang dikenakan seluruh staf KJRI, akan tetapi Resepsi Diplomatik juga telah digunakan KJRI untuk mempromosikan anggur (wine) Sababay produksi Indonesia dan makanan khas Indonesia (rendang, nasi goreng, sate ayam, mie goreng dan aneka kerupuk) yang disajikan para chef Marco Polo, hotel yang telah mengikuti 3 kali kegiatan Indonesian Cooking Lessons di Wisma Konjen RI Davao City.
(PR)