Jokowi Temui Warga Korban Erupsi Gunung Agung Hari Ini

Jokowi dan Ibu Negara Iriana akan meninjau Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 26 Sep 2017, 10:15 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2017, 10:15 WIB
Jokowi Lepas Pengiriman Bantuan untuk Pengungsi Rohingya
Presiden Jokowi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi bertolak menuju Bali hari ini. Kedatangan Presiden ke-7 RI itu untuk memantau proses evakuasi dan kondisi warga yang terdampak erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan nantinya Jokowi dan Ibu Negara Iriana akan meninjau Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.

"Selain itu, Presiden juga akan meninjau lokasi pengungsian di GOR Swecapura, Kabupaten Klungkung," kata Bey dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (26/9/2017).

Sebelum meninjau tenda pengungsian warga, Jokowi dijadwalkan menghadiri acara Penutupan Pertemuan Pimpinan Perguruan Tinggi Se-Indonesia yang digelar di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Dari sana, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan bertolak ke Kabupaten Buleleng dengan menggunakan Helikopter Superpuma TNI AU dari Bandara Internasional I Ngurah Rai.

"Di Kabupaten Buleleng, Presiden dan Ibu Iriana akan menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) serta menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat," kata Bey.

Pada malam harinya, Jokowi  beserta rombongan akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandara Internasional I Ngurah Rai, Kabupaten Badung.

Hadapi Fase Kritis

Aktivitas vulkanik Gunung Agung makin terus meningkat. Pergerakan magma ke permukaan juga makin meningkat yang mengindikasikan magma terus bergerak ke permukaan. Indikasi ini terlihat dari meningkatnya frekuensi gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik lokal.

"Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG, jumlah gempa vulkanik dalam 564 kali, gempa vulkanik dangkal 547 kali dan gempa tektonik lokal 89 kali pada Senin, 25 September 2017. Jumlah kejadian gempa ini lebih besar daripada sebelumnya," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Selasa (26/9/2017).

Gunung Agung saat ini memasuki fase kritis. Meski sudah dinyatakan status Awas (level IV) sejak 22 September 2017, bukan jaminan akan pasti meletus, tergantung pada kekuatan dorongan magma.

"Jika kekuatan dorongan besar dan mampu menjebol sumbat lava maka akan terjadi letusan. Peluang terjadi letusan cukup besar. Namun tidsk dapat dipastikam kapan meletus. Sampai saat ini Gunung Agung belum meletus," kata dia.

Radius berbahaya tetap berada pada 9 km dan tambahan 12 km di sektor utara-timur laut dan 12 km di sektor tenggara-selatan-barat daya. Zona tersebut harus dikosongkan.

"Sebagian besar masyarakat di zona tersebut telah mengungsi. Jumlah pengungsi hingga Selasa pagi sebanyak 57.428 jiwa di 357 titik yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali," ujar Sutopo.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya