Penjelasan Golkar Soal Desakan agar Setya Novanto Mundur

Agung Laksono yakin Novanto merupakan negarawan. Novanto bisa mengambil keputusan yang terbaik bagi Golkar.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 27 Sep 2017, 13:06 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2017, 13:06 WIB
Agung Laksono
Agung Laksono (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono membantah ada desakan internal agar Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mundur.

"Tidak ada keputusan DPP yang meminta agar Pak Novanto mundur dari jabatannya apalagi sampai menunjuk Plt ketua umum partai," ujar Agung di Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Kabar mengenai desakan agar Setnov mundur dan menunjuk pelaksana tugas mencuat setelah survei menunjukkan elektabilitas Golkar menurun. Permintaan agar Setnov mundur juga masuk dalam salah satu rekomendasi hasil survei.

Agung mengingatkan jajaran pengurus Partai Golkar agar berhati-hati memberikan pernyataan terkait kondisi partai.

"Padahal (permintaan agar Setnov mundur) itu hanya sebuah rekomendasi, belum menjadi sebuah keputusan," ucap dia.

Agung menyesalkan tindakan elite Partai Golkar yang memanipulasi rekomendasi Tim Kajian Elektabilitas seolah-olah itu sudah menjadi keputusan partai.

"Jangankan diputuskan, dibahas saja belum rekomendasi ini oleh DPP Partai Golkar," kata Agung.

Ia juga meminta semua pihak bijak menyikapi persoalan ini. Tujuannya, kata dia, agar persoalan tidak semakin keruh.

Jaga Soliditas

Dewan Pakar Partai Golkar, lanjut Agung, meminta seluruh pengurus dan kader Partai Golkar di seluruh Indoesia tetap menjaga soliditas jelang Pilkada Serentak 2018.

"Saya kira semua harus tetap kompak, jaga kesolidan partai. Tidak perlu mendesak-desak agar Pak Novanto mundur dari jabatannya sebagai ketua umum," tuturnya.

Ia yakin Novanto merupakan negarawan. Novanto bisa mengambil keputusan yang terbaik bagi Golkar.

"Kegaduhan-kegaduhan yang muncul di internal justru yang membuat elektabilitas partai semakin turun," jelas Agung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya