IDI: Jika Ragu, KPK Bisa Periksa Ulang Kesehatan Setya Novanto

Ketua Dewan Kehormatan Etik IDI Priyo Sidi Pratomo mengatakan, pihaknya sudah kerja sama dengan KPK untuk memeriksa seseorang beperkara.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 11 Okt 2017, 07:08 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 07:08 WIB
Setya Novanto
Ketua DPR Setya Novanto. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta - Beredarnya foto Ketua DPR Setya Novanto di media sosial, membuat banyak pihak berspekulasi orang nomor satu di Partai Golkar itu bukan sakit sungguhan. Namun, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membantah anggapan tersebut.

Ketua Dewan Kehormatan Etik IDI Priyo Sidi Pratomo mengatakan, pihaknya percaya dokter yang menangani Setya Novanto tidak membohongi publik.

"Teman-teman di IDI, kalau soal keraguan, soal sakit betul atau tidak, itu komitmen. Saya percaya, kawan-kawan saya masih memegang itu," kata Priyo dalam diskusi bertema KPK Vs Setnov di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/217).

Terkait keraguan yang muncul, Priyo menuturkan, KPK bisa memeriksa ulang Novanto apakah benar-benar sakit atau tidak, dengan menggandeng IDI.

Menurut Priyo, sejak KPK dipimpin Abraham Samad, IDI telah menjalin kerja sama terkait pemeriksaan seseorang yang tengah berperkara dengan lembaga antikorupsi itu.

"Kalau KPK institusi punya kewenangan untuk itu, IDI bisa bantu. Karena itu, kemudian terbitlah kerja sama dengan KPK dan IDI. Saya mendengar sudah diperpanjang, KPK bisa memakai nota kerja sama ini," ungkap dia.

Karena itu, Prio menegaskan, KPK bisa menggunakan kewenangan tersebut dengan menggandeng IDI, agar tidak ada keraguan soal kondisi kesehatan Novanto.

"Karena itu KPK pergunakan saja apa yang sudah disepakati. Perjanjian kita dengan KPK, jika ada second opinion, maka yang harus dimenangkan adalah organisasi IDI," Priyo menandaskan.

Geger Foto Setya Novanto

Ketua DPR Setya Novanto menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, sejak 18 September 2017. Selain gangguan jantung, Novanto menderita sejumlah penyakit.

Karena itu, KPK belum dapat memeriksa Novanto sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP. Lembaga antirasuah itu pun menggandeng  untuk memeriksa kondisi Novanto.

Di tengah kondisi tersebut, warganet dihebohkan dengan beredarnya foto Novanto tengah terbaring lemah di rumah sakit. Sejumlah alat kesehatan yang menempel di wajahnya menuai beragam komentar. Sebagian besar menuding Setya Novanto berpura-pura sakit agar KPK tak bisa memeriksa.

Sehari setelah menang praperadilan atas penetapan tersangka kasus e-KTP, Setya Novanto disebut-sebut pulang dari rumah sakit. Partai Golkar membenarkan, Novanto sudah mulai berkantor sejak Selasa kemarin.

Kepala Bidang (Kabid) Kerja Sama Ormas dan Lembaga Kepartaian Partai Golkar Rambe Kamarul Zaman membenarkan jika Setya Novanto mulai berkantor di DPR hari ini.

"Ya hari pertama kerja ya (Novanto)," ujar Rambe usai menemui Novanto di ruang kerjanya Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017.

Namun, Rambe enggan bicara banyak soal pembahasan apa yang dibicarakan dengan Setya Novanto. Anggota Komisi II DPR ini bahkan menyebut tidak melaporkan hasil kerja komisinya. "Enggak (laporan komisi). Banyak cerita ajalah," ucap dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya