Polisi: 1 Penyerang Kantor Kemendagri Bawa Senjata Tajam

Polisi menangkap 15 orang terkait kasus penyerangan dan pengerusakan di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 11 Okt 2017, 20:44 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 20:44 WIB
Polda Metro Jaya Tetapkan Firza Husein Sebagai Tersangka-Jakarta- Johan Tallo-20170516
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memberikan keterangan pers terkait status tersangka Firza Husein di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap 15 orang terkait kasus penyerangan dan pengerusakan di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat sore tadi. Satu orang di antaranya kedapatan membawa senjata tajam.

"Satu orang tertangkap tangan membawa pisau belati atas nama Yokiles Wanimbo," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Kepada polisi, lanjut Argo, Yokiles mengaku membawa senjata tajam untuk melindungi diri. 15 Orang tersebut saat ini masih berstatus sebagai saksi.

Polisi tengah melakukan penyelidikan dan menginventarisasi peran masing-masing pelaku.

"Ya kita amankan. Masih saksi nanti kita periksa apakah dia melakukan pelanggaran atau tidak di situ," kata Argo.

Aksi penyerangan dan pengerusakan Kantor Kemendagri ini diduga terkait Pilkada di Kabupaten Tolikara, Papua. Massa diduga sebagai pendukung salah satu calon bupati di kabupaten tersebut.

Akibat peristiwa tersebut, sejumlah fasilitas di Kantor Kemendagri rusak. 15 Orang dikabarkan terluka. 5 Orang dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Sementara 10 lainnya dirawat di klinik terdekat.

Orang Suruhan

Sebelumnya, Menteri Tjahjo Kumolo mengatakan serangan sekelompok massa, yang diduga mengatasnamakan pendukung calon Bupati Tolikara John Tabo dan Barnabas Weya, orang suruhan.

"Saya minta jajaran Kemendagri jangan terpancing kekerasan. Mereka massa yang diperintah," ucap Tjahjo saat dikonfirmasi, Rabu (11/10/2017).

Ia meminta bantuan pengamanan dari kepolisian. Tujuannya, kata dia, untuk menghindari kejadian serupa terulang.

Posisi Kemendagri sendiri sangat strategis. Pasalnya, Kantor Kemendagri dekat dengan ring satu Istana.

"Saya minta bantuan Polres Jakarta Pusat kalau masih nekat. Karena Kemendagri ring satu Istana harus diamankan. Diperkuat paspam atau satpol PP," jelas Tjahjo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya