PKS: Pribumi Jadi Kontroversi bagi yang Belum Move On Pilkada DKI

Wakil Ketua MPR ini juga berharap agar pernyataan pribumi dari Anies Baswedan tersebut tidak menimbulkan kontroversi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Okt 2017, 11:57 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 11:57 WIB
Usai Dilantik, Anies Baswedan Berikan Pidato Pertama di Depan Warga Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan pidato pertama di hadapan warga Jakarta di Balai Kota, Senin (16/10). Anies-Sandi resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid angkat bicara soal maksud pribumi yang dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia mengatakan, semangat yang dibangun tentu bukan semangat dikotomi yang disebut sebagai pribumi atau bukan pribumi.

"Karena semangat besar beliau (Anies) ingin jadi pemimpin semuanya," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (17/10/2017).

Hidayat berharap, apa yang disampaikan Anies menjadi semangat untuk penyelesaian masalah, bukan malah menambah masalah.

"Hendaknya semangat bukan untuk membuat masalah, tapi menyelesaikan masalah, dalam konteks Jakarta untuk kita semuanya, Jakarta maju dan bahagia warganya," ucap dia.

Tak hanya itu, Wakil Ketua MPR ini juga berharap agar pernyataan pribumi tersebut tidak menghadirkan kontroversi. "Kenapa kalau Pak Anies yang bilang jadi kontroversi? Menurut saya ini jadi bagian yang belum move on dari Pilgub yang dulu," tutur dia.

Mestinya, lanjut Hidayat, sekarang semua masyarakat berada dalam kondisi baru di mana gubernur DKI Jakarta yaitu Anies Baswedan, ingin menjadikan rekonsiliasi dan kebersamaan.

Kata-Kata Pribumi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, Jakarta mempunyai arti penting dalam kehidupan berbangsa. Di Jakarta, tekad satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa persatuan ditegakkan oleh para pemuda.

"Di kota ini pula bendera pusaka dikibarkan tinggi. Tekad menjadi bangsa merdeka dan berdaulat diproklamirkan ke seluruh dunia," ujar Anies saat pidato di hadapan ribuan warga di kawasan Balai Kota Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017 malam.

Anies Baswedan menyatakan, Jakarta jadi sedikit tempat di Indonesia yang merasakan penjajahan selama berabad-abad.

"Rakyat pribumi ditindas dan dikalahkan oleh kolonialisme. Kini setelah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar dia.

Anies menambahkan, pihaknya akan melanjutkan kebaikan yang telah diletakkan para pemimpin Jakarta sebelumnya. "Jakarta adalah ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka selayaknya ia menjadi cermin dan etalase dari semangat NKRI, semangat Pancasila dan semangat tegaknya konstitusi," terang dia.

Kata-kata Anies mengenai pribumi tersebut kemudian menuai polemik di masyarakat dan di media sosial.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya