Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan desain trotoar Sudirman-Thamrin diubah agar dapat memfasilitasi interaksi budaya dan ekonomi.
"Jadi bukan selera saya, nih. Ini untuk mengakomodasi kepentingan warga Jakarta. Trotoar sebagai tempat berlalu lalang. Kedua, untuk berinteraksi, interaksi ekonomi, budaya, sosial itu di trotoar," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Senin, 6 November 2017.
Anies mengatakan, tujuan perubahan desain trotoar agar trotoar menjadi area kebudayaan, seperti untuk pertunjukan seni musik dan seni rupa.
Advertisement
"Desainnya diubah. Kita ingin di koridor trotoar ini ada area-area kebudayaan, kegiatan seni. Jadi, nanti ada beberapa luas yang dipakai untuk aktivitas seni, bisa musik, seni rupa, bisa macam-macam," kata dia.
Mantan Mendikbud itu meminta agar trotoar lengkap dan multifungsi. Selain mengubah desain trotoar, Anies juga meminta perubahan desain jalur trotoar agar memfasilitasi kendaraan roda dua.
"Harus diubah lagi, disesuaikan. Kita ingin trotoar itu lengkap. Multifungsi. Kalau trotoar ini sudah dilebarkan, maka bisa dimanfaatkan untuk interaksi ekonomi, interaksi budaya, dan interaksi sosial," kata Anies Baswedan.
Saksikan vidio pilihan di bawah ini:
Â
Pancing Pejalan Kaki
Sebelumnya, program #TrotoarKita dicanangkan Djarot Saiful Hidayat saat menjadi gubernur.
Program tersebut akan difokuskan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sampai Jalan MH Thamrin, mulai dari Patung Pemuda hingga ke Air Mancur Patung Arjuna Wiwaha.
Dengan pelebaran trotoar menjadi 6-8 meter, Djarot menyebut pelebaran dimaksudkan untuk menyambut Asian Games 2018. Selain itu, Djarot ingin mendorong warga meninggalkan kendaraan pribadi, serta mau berjalan kaki dan menggunakan MRT.
Advertisement