6 Peristiwa Paling Disorot Tahun 2017

Pada Kamis 26 Oktober 2017 pagi, pabrik mercon milik PT Panca Buana di Kosambi, Tangerang meledak dan terbakar.

oleh Mevi Linawati diperbarui 27 Des 2017, 19:05 WIB
Diterbitkan 27 Des 2017, 19:05 WIB
Raja Salman Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al Saud keluar dari pesawat, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/1). Rombongan Raja Salman tiba di Halim, untuk melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia pada 1-9 Maret 2017 (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai peristiwa terjadi di Tanah Air sepanjang 2017. Mulai dari kabar gembira hingga tragedi memilukan.

Peristiwa besar yang terjadi di Indonesia antara lain kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia. Kedatangannya menjadi sejarah karena ini merupakan kedatangan Raja Arab Saudi ke Indonesia setelah 47 tahun.

Peristiwa lain yang tidak kalah menjadi sorotan adalah ledakan dan kebakaran pabrik sekaligus gudang kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten. Akibat kebakaran tersebut, lebih dari 40 orang meninggal dunia.

Berikut enam peristiwa yang menarik dan paling disorot pada 2017:

1. Kedatangan Raja Salman ke Indonesia

Presiden Jokowi dan Raja Salman saat tiba di ruang pertemuan Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta, Jumat (3/3). Raja Salman ditemani Jokowi akan berdialog dengan tokoh lintas agama di Indonesia). (Biro Pers Setpres/Laily Rachev)

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud tiba di Tanah Air pada Rabu, 1 Maret 2017. Kunjungannya begitu bersejarah. Sebab, terakhir Raja Arab Saudi berkunjung ke Indonesia adalah pada 1970.

Ketika itu Raja Arab Saudi yang memimpin adalah Raja Faisal. Atas dasar kunjungan bersejarah inilah yang membuat pemerintah Indonesia sejak jauh hari bersiap menyambut sang raja.

Raja Salman membawa rombongan yang berjumlah 1.500 orang, termasuk 25 pangeran dan 10 menteri. Mereka berada di Indonesia hingga 9 Maret 2017. Raja Salman dan rombongan berada di Bogor dan Jakarta pada 1-3 Maret, dan kemudian berwisata ke Bali pada 4-9 Maret.

Untuk menghibur Raja Salman dan rombongan, pemerintah mengadakan pertunjukan tari-tarian. Salah satu tarian yang akan dipertunjukkan berasal dari Aceh, karena dianggap dekat dengan budaya Arab dan Melayu.

Raja Salman tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 1 Maret 2017 sekitar pukul 12.48 WIB. Dia disambut Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara.

Kedua pemimpin negara itu kemudian langsung menuju ke Istana Bogor. Hujan deras menyambut kedatangan Raja Arab Saudi itu.

Presiden Joko Widodo dan Raja Salman langsung melakukan pertemuan bilateral di Istana Bogor, Jawa Barat, tepatnya di Ruang Karya Sukarno, Istana Bogor.

Keduanya lalu menyaksikan penandatangan 10 nota kesepahaman atau MoU di Istana Bogor. Penandatanganan MoU itu dilakukan sejumlah menteri dari kedua negara. 

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud bersama rombongan memberikan kiswah atau potongan penutup Kabah untuk masjid Istiqlal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada hari kedua ke Indonesia, Kamis 2 Maret 2017, Raja Salman menyambangi sejumlah tempat, di antaranya Gedung DPR dan Masjid Istiqlal. Raja Salman juga menggelar pertemuan tertutup dengan para ulama dan sejumlah pimpinan ormas islam di Istana Merdeka

Dari Istana Merdeka, Raja Salman menuju halaman Istana dengan menggunakan mobil golf yang disopiri Presiden Jokowi. Raja Salman selanjutnya melakukan penanaman pohon di halaman Istana Kepresidenan Jakarta.

Sementara pada Sabtu 4 Maret 2017, Raja Salman meninggalkan Jakarta untuk menuju Brunei Darussalam dan Bali. Di Bali, dia melakukan liburan bersama keluarganya.

Liburan Raja Salman diperpanjang di Bali. Dia meninggalkan Tanah Air pada Minggu, 12 Maret 2017 sekitar pukul 10.30 Wita.

 

 

 

 

 

2. Ledakan Bom Kampung Melayu

Polisi Amankan Lokasi Ledakan Kampung Melayu
Sejumlah polisi berjaga di sekitar Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5). Polisi dari Polres Jakarta Timur dan Gegana Polda Metro Jaya tengah menyusuri lokasi ledakan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ledakan bom bunuh diri terjadi Terminal Kampung Melayu pada Rabu 24 Mei 2017 malam. Ledakan terjadi dua kali, pukul 21.00 WIB dan lima menit berselang kemudian.

Akibat ledakan bom itu, tiga anggota polisi gugur. Mereka adalah Briptu Anumerta Ridho Setiawan, Briptu Anumerta Taufan Tsunami, dan Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata. Ketiganya meninggal terkena ledakan bom di tengah pengamanan pawai obor.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menjelaskan, berdasarkan kesaksian anggota Sabhara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Bripda Febrianto Sinaga, saat itu polisi sedang bertugas mengamankan pawai obor menjelang Ramadan pada pukul 21.00 WIB di Terminal Kampung Melayu.

Febrianto yang saat itu sedang makan pecel lele di sekitar 50 meter dari tempat kejadian mendengar ledakan pertama. Dia dan rekannya, Bripda Ricky Agung lalu menuju toilet umum terminal. Dia mencium bau menyengat dengan kepulan asap tebal putih.

Dia melihat empat orang tergeletak. Dua di antaranya polisi. Saat mengevakuasi, ada ledakan kedua berjarak 10 meter dari lokasi pertama.

Sementara itu, akibat aksi itu, 11 orang terluka serta lima orang tewas. Mereka yang tewas dua di antaranya pelaku dan tiga polisi.

Polisi dan Puslabfor mengevakuasi potongan jenazah ketika  olah TKP ledakan di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5). Selain memotret dan menyusuri lokasi, petugas juga berjaga di lokasi ledakan. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Kurang dari 24 jam setelah kejadian, Polri lantas mengidentifikasi dua nama pelaku teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu. Pelaku di TKP pertama disebutkan atas nama Ihwan, sedang TKP kedua dilakukan Ahmad Sukri.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, bom bunuh diri yang meledak di area Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, berbentuk panci yang diisi rangkaian bahan peledak serta ditambahkan paku dan gotri. Pelaku memasukkan panci tersebut ke dalam tas ransel yang dia bawa.

Polri mencurigai pelaku bom bunuh diri ini merupakan kelompok teror Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Ini didasari serangkaian bom yang terjadi sebelumnya di negara lain seperti Manchester, Inggris.

"Diduga kuat ini kelompok ISIS," tegas Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis 25 Mei 2017.

Sebab, ciri-ciri bom di Kampung Melayu tersebut mirip dengan kelompok ISIS. Yaitu melakukan serangan bom dengan daya ledak low explosive seperti kasus teror bom di Jalan Thamrin dan di Bandung. Mereka ingin menunjukan eksistensinya pada dunia bahwa mereka masih ada.

Kecurigaan Polri ternyata benar. Dalam pernyataannya, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas teror bom bunuh diri di Kampung Melayu itu.

Klaim tersebut dinyatakan dalam sebuah media ISIS, Amaq News Agency, seperti yang dilaporkan oleh SITE Inteliigence Group --firma analis dan intelijen privat berbasis di Maryland, Amerika Serikat-- dan diwartakan Turkish Radio and Television World (TRTWorld.com), Jumat 26 Mei 2017.

Perburuan jaringan terduga teroris melebar ke sejumlah daerah. Dalam kurun hampir sebulan pascaserangan terkutuk di Kampung Melayu, Densus telah menciduk 36 orang.

Mereka telah ditetapkan tersangka. 14 orang di antaranya terkait dengan aksi teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur pada Mei 2017 lalu.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan, 36 tersangka teroris itu ditangkap dari berbagai tempat berbeda. Di antaranya di Bandung, Jakarta, Garut, Medan, Kendal, Malang, Surabaya, Pandeglang, Cianjur, dan Bima.

"Dari total 41 orang yang ditangkap, 36 di antaranya sudah jadi tersangka," kata Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis 22 Juni 2017.

 

3. Kebakaran Pabrik Kembang Api Tangerang

Gudang Mercon Meledak di Tangerang
Suasana pabrik kembang api yang meledak dan terbakar di Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Kab Tangerang, Banten (26/10). Dikabarkan sekitar 47 orang tewas dan 46 luka-luka akibat kejadian tersebut. (AFP Photo/Demy Sanjaya)

Pabrik kembang api milik PT Panca Buana di Kosambi, Tangerang meledak dan terbakar pada Kamis 26 Oktober 2017 pagi. Akibatnya, puluhan orang meninggal dan puluhan lainnya menjadi korban luka bakar.

Korban luka dibawa ke sejumlah rumah sakit terdekat seperti RSUD Tangerang dan di RS Mitra Husada. Sedangkan korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

Jasad korban sudah tidak dikenali lantaran hangus terbakar oleh api ledakan. Ada 47 kantong jenazah berisi potongan tubuh yang diterima RS Polri.

Polisi menyatakan korban tidak bisa melarikan diri karena minimnya pintu di pabrik. Korban meninggal ditemukan berkumpul di bagian belakang pabrik karena menghindari api di depan.

Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Umar Shahab, mengatakan pencocokan identitas bukan perkara gampang. "Puluhan korban tidak bisa dikenali, kecuali dengan gigi geligi dan DNA," kata Umar.

Foto salah satu korban kebakaran pabrik kembang api diperlihatkan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (27/10). Satu orang korban berhasil teridentifikasi bernama Surnah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Ia mengimbau masyarakat yang kehilangan anggota keluarga yang berpotensi jadi korban kebakaran untuk datang ke RS Polri. Mereka diminta membawa anggota keluarga yang memiliki hubungan darah langsung dengan korban, juga rekam kesehatan gigi.

Korban pertama yang teridentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) adalah pekerja perempuan bernama Surnah yang masih remaja.

"Di hari pertama ini kami bisa mengidentifikasi satu orang. Kondisi korban itu demikian rusak berat sehingga kami memerlukan ketelitian tinggi, dukungan keluarga korban untuk mengidentifikasi," ujar Ketua Tim DVI di RS Polri Kombes Pramujoko di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 27 Oktober 2017.

Gadis kelahiran 8 Mei 2003 ini merupakan warga Kampung Salembaran, RT 004 RW 016 Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Polisi menetapkan tiga orang tersangka kasus kebakaran tersebut. Mereka adalah pemilik pabrik Indra Liyono, Direktur Operasional Andri Hartanto, dan pekerja bernama Subarna Ega.

Indra dan Andri dijerat dengan Pasal 359 KUHP yakni kelalaian yang mengakibatkan kematian orang lain dan Pasal 74 UU Ketenagakerjaan mengenai larangan mempekerjakan anak. Sedangkan tersangka Subarna Ega dijerat dengan Pasal 359 KUHP.

Subarna diduga lalai ketika melakukan pengelasan di pabrik sehingga percikan api menyambar bahan baku pembuatan kembang api dan menyebabkan kebakaran.

4. Karangan Bunga untuk Ahok

Karangan Bunga untuk Ahok Djarot
Ratusan karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat tertata di kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4). (Liputan6/Johan Tallo)

Kekalahan pasangan gubernur dan wakil gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI menurut hasil hitung cepat, menuai simpati dan apreasiasi warga DKI Jakarta.

Pada akhir 21 April 2017, warga berbondong-bondong menyampaikan dukungan dan ucapan terima kasih atas kerja Ahok-Djarot memimpin DKI Jakarta dengan mengirim karangan bunga ke Balai Kota DKI.

Awalnya hanya ada belasan karangan bunga berisi ucapan semangat dan terima kasih untuk Ahok-Djarot. Namun demikian, jumlahnya makin bertambah dan mencapai hingga lebih dari 7 ribu karangan bunga.

Ide mengirim karangan bunga ini berasal dari Jappy M Pellokila dan teman-temannya. Dia adalah pendiri dan perintis grup Indonesia Hari Ini (IHI), sedangkan Todora Radisic adalah Ketua Relawan Cinta Ahok (RCA), dan Roostien Ilyas adalah anggota IHI yang kemudian turut bergabung Susi Karina dari Gerakan Damai Nusantara.

Jappy mengatakan, ide mengirimkan bunga kepada Ahok dan Djarot awalnya diniatkan sebagai dukungan moral kepada mereka dari para pendukungnya. 

Dia menambahkan, para pendukung Ahok di lapangan sangat bangga meskipun Ahok kemudian gagal kembali terpilih sebagai Gubernur DKI.  

Warga berswafoto di depan karangan bunga untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/4). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Ahok pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari masyarakat berupa karangan bunga. Saking banyaknya, dia mengaku belum sempat membacanya satu per satu.

"Saya bingung mau diapain (karangan bunga), jadi kita foto aja. Saya enggak bisa baca semua, jadi kita foto taruh di Facebook, jadi saya lihatnya gampang," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 26 April 2017.

Meski tak mengetahui semua isi pesan karangan bunga, Ahok menyampaikan terima kasih kepada pengirim karangan bunga itu. Dia juga berusaha menemui tiap warga yang ingin bertemu langsung, saat berkunjung ke kantornya.

"Ya tentu terima kasih warga mau datang. Makanya saya tidak enak kalau tidak ditemuin, pada minta foto juga, jadi tidak enak juga," ungkap dia.

Ahok pun berjanji tidak akan pernah lelah menjadi 'pelayan' masyarakat dan bekerja untuk mereka.

 

Karangan bunga pun terus mengular di Balai Kota hingga jelang sidang putusan kasus dugaan penistaan agama terhadap Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Beberapa isinya meminta agar Ahok dibebaskan dari kasus yang menjeratnya.

Karangan bunga untuk Ahok bahkan sampai di ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur, tempat dia ditahan usai sidang vonis yang menyatakan dipenjara dua tahun pada Selasa 9 Mei 2017.

"Untuk rasa sakit yang kau terima, bapak Ahok martir buat kota ini. Jangan pernah patah semangat apa pun putusan hakim," tulis salah satu karangan bunga tanpa nama pengirimnya.

Mako Brimob Kepala II Depok juga kebanjiran karangan bunga menyusul dipindahkannya Ahok dari Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang ke rutan tersebut.

Karangan bunga pertama datang sekitar pukul 09.00 WIB diantara oleh seorang pria bernama Acip. Dia mengatakan, sang pengirim adalah Ibu Soraya.

"Ibu Soraya pesen pagi-pagi suruh taruh di depan Mako Brimob," ucap Acip, Rabu 10 Mei 2017.

Warga berfoto di depan karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub Djarot Sjaiful Hidayat di halaman Balai Kota Jakarta, Selasa (25/4). Karangan bunga ini berisi pernyataan dukungan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bunga seharga Rp 700 ribu diantar menggunakan sepada motor matik. Acip kemudian menaruhnya di sisi sebelah kanan depan pintu masuk Mako Brimob Kelapa II Depok.

Setelah beberapa pekan diserbu ribuan rangkaian karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, suasana Balai Kota DKI Jakarta kini berangsur normal pada 14 Mei 2017.

Pantauan Liputan6.com, pasukan oranye dari PPSU menggunakan truk pengangkut membawa ratusan karangan bunga yang masih tersisa. Mereka bekerja sama menaikkan satu per satu papan bertuliskan dukungan untuk Ahok ke kendaraan.

Kepala Biro Umum Sekretaris Daerah DKI Jakarta Agustino Darmawan menyampaikan, sebenarnya pembenahan halaman Balai Kota DKI dari ribuan karangan bunga itu sudah dilakukan sejak awal ramainya kiriman yang datang.

"Sebenarnya angkutnya ya dari awal juga sudah. Hari ini kita bersihinnya karena terakhir kemarin itu saja cuma 10 yang ngirim. Intensitasnya makin berkurang jadi sekalian kita kembalikan seperti awalnya," tutur Agustino di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2017).

Menurut Agustino, karangan bunga seluruhnya dipindahkan ke dalam kawasan Monumem Nasional (Monas). Termasuk yang diletakkan di sepanjang pagar Monas, seluruhnya hari ini dimasukkan ke dalam.

Salah satu petugas keamanan Balai Kota, Bambang Irawan, mengatakan, pemindahan ribuan karangan bunga itu karena bunga sudah layu. Nantinya, karangan bunga tersebut akan dihancurkan dan dibawa ke TPST Bantar Gebang.

Warga melihat karangan bunga yang berisi ucapan terima kasih untuk mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menjelang masa berakhirnya kepemimpinan Djarot sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2017, karangan bunga untuk Ahok-Djarot kembali berdatangan ke Balai Kota DKI Jakarta.

Karangan bunga itu ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Karangan bunga itu bertuliskan ucapan terima kasih pada Badja (Basuki-Djarot).

"Matur Nuwun Pak Ahok-Djarot, Gusti Ora Sare," tulisan karangan dari Sulis-Nuning Yogyakarta

"The best gover ever, we will miss you," tulisan karangan bunga dari Ibu-ibu Remponk Squad.

5. Pernikahan Kahiyang-Bobby

Pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution
Presiden Joko Widodo saat menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution dalam prosesi ijab kabul di Gedung Graha Saba, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11). (Liputan6.com/Pool/Jimboengphoto)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menikahkan putrinya Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution pada 8 November 2017 di Solo, Jawa Tengah. Setelah melalui serangkaian prosesi adat dan pawai budaya, Bobby mengucapkan ijab kabul.

"Saya terima nikah dan jodohnya, Kahiyang Ayu binti Joko Widodo dengan mas kawin tersebut, tunai," ucap Bobby hanya dengan satu tarikan nafas.

Dalam akad nikah ini, Jokowi bertindak sebagai wali dari putrinya, Kahiyang Ayu. Sementara saksi dari pihak Kahiyang Ayu adalah Jusuf Kalla dan Maruf Amin. Untuk saksi dari mempelai pria, yaitu Syafii Maarif dan Darmin Nasution.

Mahar pernikahan yang diserahkan Bobby berupa perlengkapan alat salat dan emas 80 gram.

Acara resepsi pernikahan Kahiyang-Bobby berlangsung pada siang dan malam. Pada siang hari, resepsi pertama berlangsung pukul 10.30 WIB hingga 11.30 WIB dan pada pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Pada malam hari, resepsi pernikahan juga digelar dua sesi. Pertama pada pukul 18.30 WIB hingga 19.30 WIB dan kedua pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Jan Ethes kembali tampil necis di prosesi adat pernikahan Kahiyang-Bobby (Liputan6/dok.istimewa)

Para tamu undangan yang hadir dalam resepsi Kahiyang-Bobby mendapat suvenir atau kenang-kenangan dari Kahiyang-Bobby. Salah satu yang akan diberikan sebagai suvenir adalah kotak grafir kaca. Suvenir ini merupakan buah karya seorang seniman asal Solo, Jawa tengah.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, memuji prosesi pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution. Menurut dia, pernikahan keduanya menjadi perlambang Islam Nusantara.

"Adapun selebihnya merupakan budaya Islam Nusantara, akadnya adalah syariat. Selebihnya budaya yang tetap harus dilestarikan yang merupakan bagian dari Islam Nusantara," kata Said Aqil dalam khotbah nikah Kahiyang-Bobby, di Graha Saba Buana, Rabu 8 November 2017.

Kahiyang Ayu - Bobby Nasution (Deki Prayoga/bintang.com)

Acara pernikahan tidak selesai di Solo. Kahiyang-Bobby kembali menggelar acara pernikahan di Medan, Sumatera Utara dengan adat Mandailing. Prosesi adat itu digelar sejak Senin 20 November 2017 dan berakhir pada Minggu 26 November 2017.

Prosesi pertama yang dijalani Kahiyang Ayu adalah Haroan Boru yaitu penerimaan sebagai mantu. Kahiyang Ayu juga menjani prosesi pemberian nama marga. Dia resmi bermarga Siregar.

"Terima kasih, semoga saya bisa mengamalkan yang disampaikan para raja-raja. Dengan ini, semoga kami bisa menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan warahmah," ucap Kahiyang Ayu, di Medan, Sumatera Utara, Selasa 21 November 2017.

Kahiyang Ayu lalu menjalani manortor pertamanya setelah resmi menyandang boru Siregar. Usai manortor, Kahiyang dilepas menuju rumah mertuanya di Perumahan Bukit Hijau Regency (BHR) Jalan Setia Budi, Medan, Sumatera Utara.

Mengenakan kebaya pink muda dan kain songket, Kahiyang manortor bersama para boru Siregar lainnya tanpa didampingi sang suami, Bobby Nasution.

Presiden Joko Widodo menari Tortor saat acara adat pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution di Bukit Hijau Regency Taman Setia Budi (BHR Tasbi), Medan, Sabtu (24/11). (Liputan6.com/Vidio)

Pesta adat dimulai pada Jumat 24 November 2017 diawali dengan prosesi menyembelih kerbau. Sidang adat juga digelar untuk menentukan gelar bagi Bobby dan Kahiyang. Puncaknya yaitu pada Sabtu 25 November 2017, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana menghadiri acara Mata Ni Norja.

Resepsi pun digelar di Perumahan Bukit Hijau Regency (BHR) Jalan Setia Budi, Medan, Sumatera Utara pada Minggu 26 November 2017. Sebanyak 2.000 undangan telah disebar.

Sebelum resepsi, Kahiyang-Bpbby mengikuti kirab budaya di Medan. Kirab juga diikuti keluarga Presiden Joko Widodo. Mereka diarak menggunakan kereta kencana yang dibawa dari Solo, Jawa Tengah.

 

6. Letusan Gunung Agung

Gunung Agung meletus
Gunung Agung meletus (Liputan6.com/ Dewi Divianta)

Gunung Agung erupsi untuk pertama kali pada 21 November 2017. Letusan terjadi pada pukul 17.05 Wita. Asap teramati bertekanan sedang dengan warna kelabu tebal dan dengan ketinggian maksimum sekitar 700 m di atas puncak.

Abu letusan bertiup lemah ke arah Timur-Tenggara. Masyarakat diminta tetap tenang dan selalu mengikuti rekomendasi PVMBG.

Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali ini kembali erupsi pada Sabtu 25 November 2017 pukul 17.30 Wita. Abu bertekanan sedang setinggi 1.500 m keluar di atas puncak Gunung Agung. Ini merupakan erupsi kedua.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, erupsi secara visual teramati dari daerah Culik dan Batulompeh ke arah Barat- Barat daya, asap kelabu-kehitaman tekanan sedang. Dia menuturkan, status Gunung Agung tetap Siaga (level 3).

Hingga kemudian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Siaga atau level 3 menjadi Awas atau level 4 pada Senin 27 November 2017.

Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Agung, mencapai 10.950 jiwa. Mereka berasal dari wilayah yang masuk zona berbahaya.

Warga negara asing melintas di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11). Erupsi Gunung Agung yang masih terjadi menyebabkan Bandara Ngurah Rai ditutup 24 jam ke depan hingga 29 November 2017. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Aktivitas Gunung Agung di Bali yang terus meningkat mengakibatkan Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup. Communication and Legal Section Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, mengonfirmasi penutupan bandara berlaku selama 24 jam.‎

"Berdasarkan Notam, bandara ditutup pukul 07.15 Wita hingga pukul 07.15 Wita esok hari nanti. Penutupan mulai pagi hari ini sampai esok hari. Dengan kata lain 24 jam," kata Arie, Senin 27 November 2017.

Menurut dia, penutupan bandara itu oleh karena abu vulkanik Gunung Agung telah menutup air space di bandara hingga dua level. Imbasnya, penerbangan domestik dan luar negeri pun terganggu, ada yang ditunda dan dibatalkan.

Akibat penutupan ini, sejumlah penerbangan juga dialihkan pendaratannya ke bandara-bandara terdekat. Seperti Juanda, Makassar, Lombok, dan Kupang.

Gunung Agung terus erupsi berulang kali hingga akhirnya, status tanggap darurat Gunung Agung dicabut. Keputusan itu diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Wisma Wedhapura Sanur, Denpasar, Bali pada Jumat 22 Desember 2017.

Jokowi pun memaparkan alasan pencabutan status darurat bencana Gunung Agung itu. "Karena sudah tidak diperlukan lagi," kata Presiden, Jumat malam.

Kendati begitu, dia menjamin pengungsi tetap akan ditangani dengan baik. Hal-hal yang berkaitan dengan bencana erupsi Gunung Agung sudah disiapkan dengan baik.

"Pengungsi tetap ditangani dengan baik. Proses-proses yang berkaitan dengan Gunung Agung nanti jika dilihat akan erupsi, step-step manajemen evakuasi sudah disiapkan. Keselamatan tetap utama," ujar Jokowi. 

Jokowi jalan-jalan di Pantai Kuta. Ini menandakan Bali aman dan masyarakat tidak perlu khawatir untuk menghabiskan libur di Pulau Dewata (Istimewa)

Presiden Jokowi menegaskan, status Gunung Agung masih Awas atau berada di Level IV. Radius zona bahaya berada 8-10 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.

"Jangan sampai di-image-kan seluruh Bali (berstatus Awas)," kata dia.

Tak lama setelah pencabutan status, Gunung Agung meletus lagi pada Sabtu 23 Desember sore dan Minggu 24 Desember pagi pukul 10.05 Wita, dengan mengeluarkan asap kelabu tebal. Tinggi kolom abu vulkanik sekitar 2.500 meter di atas puncak kawah mengarah ke timur laut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan erupsi hanya berlangsung sesaat, sekitar 10 menit. Namun, dua erupsi terakhir menurut dia tak perlu dikhawatirkan.

"Tidak ada dampak merusak dari kedua erupsi tersebut. Aktivitas masyarakat di Bali normal. Justru banyak masyarakat di sekitar Bali menikmati erupsi. Tidak ada kepanikan di masyarakat. Saat ini masyarakat sudah teredukasi dengan cukup baik mengenai erupsi dan ancaman dari Gunung Agung," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu 24 Desember 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya