Gelombang Anti-Israel Kembali Melanda Sejumlah Daerah

Aksi menentang agresi militer Israel masih marak di sejumlah daerah di Tanah Air. Di Surabaya, misalnya, ratusan demonstran mendatangi Kantor Konjen AS dan berorasi mengecam Amerika.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Apr 2002, 07:03 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2002, 07:03 WIB
090402aDemoAntiIsrael.jpg
Liputan6.com, Surabaya: Dengan berbusana serba hitam dan membawa kain kafan, ratusan kaum muslim dari beberapa daerah Tapal Kuda di Jawa Timur, Senin (8/4), mendatangi Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya. Mereka berorasi dan mendendangkan lagu-lagu mengecam AS yang dinilai mendukung agresi militer Israel terhadap Palestina.

Menghadapi demonstrasi tersebut, sejumlah personel Pengendali Masyarakat dan Perintis jajaran Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya segera membentuk barikade di depan Kantor Konjen AS. Alhasil, para pengunjuk rasa hanya dapat berorasi sekitar 10 meter di depan kantor perwakilan Paman Sam tersebut. Kendati begitu, unjuk rasa berlangsung tertib dan tak terjadi insiden apapun.

Ratusan warga Tegal juga menggelar aksi serupa. Mereka yang tergabung dalam Mattraz dan sejumlah organisasi massa Islam menggelar aksi damai mengecam tindakan Israel terhadap muslim Palestina. Mattraz menyerukan kepada segenap kaum muslimin untuk meningkatkan solidaritas Islam.

Mattraz juga meminta pemerintah memberikan kemudahan bagi sukarelawan Indonesia yang akan pergi ke kawasan konflik di Timur Tengah tersebut. Baik yang akan berjuang untuk kemanusiaan maupun jihad. Dalam aksinya, Mattraz sempat membakar bendera Israel.

Hari yang sama, gelombang anti-Israel melanda sejumlah daerah lainnya di Tanah Air. Yaitu, di Ibu Kota, Makassar-Sulawesi Selatan, Kediri-Jatim, dan Medan-Sumatra Utara. Umumnya, para demonstran mengutuk agresi militer Israel di Tanah Palestina dan meminta pemerintah Indonesia memberikan dukungan nyata terhadap Bangsa Palestina [baca: Mesir Didesak Membuka Akses Perbatasan ke Palestina].(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya