Liputan6.com, Jakarta - Lodewijk Paulus mengaku tidak mengetahui proses terpilihnya dia sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar. Sebab, pemilihan tersebut merupakan hak dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Hak Ketum untuk memilih siapa yang beliau anggap cocok ataupun dapat membantu dalam tugas-tugas, terutama kesekretariatan. Dari sinilah beliau berpikir saya cocok," kata Lodewijk di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (22/1/2018).
Purnawirawan jenderal TNI ini menjelaskan, saat baru bergabung selama enam bulan di Partai Golkar telah diberikan tanggung jawab sebagai Pelaksana tugas (Plt) DPD Lampung. Lodewijk menyebut hal itu digunakannya untuk mempelajari kehidupan politik.
Advertisement
"Saya katakan coba belajar kehidupan partai, dan berbeda dengan kehidupan saya di militer. Saya perlu beradaptasi agar orang bisa melihat kinerja saya selama hampir dua tahun ini," ujar dia.
Tak hanya itu, Lodewijk berencana mengikuti Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. "Insyaallah, akan maju DPR RI," jelas Lodewijk.
Â
Â
Rekam Jejak Baik
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto atau Setnov mengaku menghormati apa pun keputusan Airlangga Hartarto, termasuk soal penunjukan Letjen Purnawirawan Lodewijk Freidrich Paulus menjadi Sekjen Golkar yang baru menggantikan Idrus Marham.
Menurut Setnov, Letjen Lodewijk memiliki jam terbang dalam dunia politik yang cukup untuk menjabat Sekjen Partai Golkar.
"Baik ya, punya pengalaman dan track record baik juga. Mudah-mudahan ini terbaik antara Pak Airlangga dan Sekjen bisa sejalan. Saya berharap bisa jadi kuat Partai Golkar," kata Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).
Setnov menambahkan, saat ini Golkar sedang menuju ke arah yang lebih baik. Dia melihat Airlangga adalah sosok yang mampu membawa Partai Golkar kembali populer. Soal utak-atik kepengurusan, kata dia, semuanya sudah tentu melewati proses yang panjang.
"Ya kita serahkan ke Pak Airlangga. Karena Ketum dan formatur tentu telah menyiapkan dan semuanya sudah melalui proses. Kita percayakan formatur dan Ketum. Saya rasa Ketum bisa membawa lebih baik Partai Golkar ke depannya," beber terdakwa korupsi e-KTP itu.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement