Kapolri Cari Sosok di Balik Video Viral Ormas Islam

Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak akan memproses hukum pihak yang memenggal pidatonya dan berujung polemik.

oleh Nafiysul QodarMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 31 Jan 2018, 19:52 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 19:52 WIB
kapolri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama jajaran PBNU di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/1/2018). (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan mencari tahu sosok di balik viralnya potongan pidato terkait organisasi Islam di Indonesia. Meski demikian, Jenderal Tito tidak akan mengambil langkah hukum terkait hal itu.

"Saya berusaha mencari tahu (sosoknya), apa motifnya, tapi saya berusaha merangkul semua pihaknya, sebatas pingin tahu tapi tidak melakukan langkah hukum," tegas Tito di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2018).

Jenderal polisi bintang empat ini mengatakan, pihaknya akan terus merangkul hubungan dengan seluruh ormas Islam, dari tingkat pusat hingga ke wilayah.

Terlebih, menurut Tito, tahun ini adalah tahun politik. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menegaskan polisi akan berada di posisi netral agar tidak terjadi konflik.

"Polri adalah netral, kami akan membantu dengan ormas untuk membangun tidak ada konflik agar Indonesia maju," dia menutup.

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, Kapolri menyikapi viralnya penggalan video pidatonya tersebut dengan santai.

Polisi juga enggan menyelidiki siapa sosok yang sengaja memotong video pidato saat Tito menghadiri acara NU di Pesantren Annawawi, Banten pada Februari 2017 lalu.

Justru, kata Iqbal, Jendeeral Tito Karnavian memilih menemui sejumlah perwakilan ormas Islam untuk menyampaikan klarifikasinya mengenai pidato tersebut.

“Kapolri tenang, tidak ada reaksi yang reaktif, karena memang orang benar dan jujur tidak akan ada apa-apa,” kata dia.

Upaya tabayyun atau klarifikasi ini dilakukan agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan pada situasi tersebut. Apalagi saat ini telah memasuki tahun politik.

“Kami sedang mempersiapkan pengamanan pesta demokrasi, jangan sampai hal ini menjadi senjata kelompok yang ingin mengacaukan,” Iqbal menandaskan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya