Usai Operasi Katarak, Nyak Sandang Ingin Melihat Wajah Jokowi

Perwakilan dari keluarga Nyak Sandang, Maturidi menyebut perwakilan dari staf Kepresidenan telah datang mengunjungi Nyak Sandang.

oleh Ika Defianti diperbarui 31 Mar 2018, 08:09 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2018, 08:09 WIB
Jokowi menemui Nyak Sandang di Istana Negara (Dok. Biro Pers Istana)
Jokowi menemui Nyak Sandang di Istana Negara (Dok. Biro Pers Istana)

Liputan6.com, Jakarta - Pascaoperasi katarak mata kirinya, Nyak Sandang nasionalis dari Aceh yang pernah ikut menyumbang hartanya agar Indonesia dapat membeli pesawat pertama, berharap dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Perwakilan dari keluarga Nyak Sandang, Maturidi menyebut perwakilan dari staf Kepresidenan telah datang mengunjungi Nyak Sandang.

"Kalau Pak Jokowi langsung belum, tapi pihak dari kepresidenan sudah nengok," kata Maturidi kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (30/3/2018).

Saat tim Kepresidenan menjenguk, lanjut dia, Nyak Sandang menginginkan bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Menurut Maturidi, Nyak Sandang ingin melihat wajah Jokowi secara langsung sekaligus ingin mengucapkan terima kasih secara langsung.

"Kata Beliau, saya ingin lihat wajah presiden, soalnya pertemuan kemarin Beliau sudah salaman, sudah memegang tangannya, elus tangannya. Tapi wajahnya enggak," papar dia.

Kendati begitu, Maturidi menyebut pihaknya belum mengetahui kapan Nyak Sandang dapat bertemu dengan mantan Wali Kota Surakarta tersebut.

"Belum ada schedule tapi berharap bisa ketemu secara langsung," jelasnya.

3 Permintaan Nyak Sandang

Jokowi menemui Nyak Sandang di Istana Negara (Dok. Biro Pers Istana)
Jokowi menemui Nyak Sandang di Istana Negara (Dok. Biro Pers Istana)

Sebelumnya, Presiden Jokowi mendapat tamu istimewa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 21 Maret 2018 sore. Nyak Sandang (91) datang menemui Jokowi bersama dua anaknya.

Nyak Sandang punya jasa besar bagi Indonesia. Ia menjual sepetak tanah dan 10 gram emas seharga Rp 100 saat berusia 23 tahun. Nyak Sandang memberikan uang itu kepada Presiden Soekarno pada 1948. Presiden Pertama RI itu tengah mencari dana untuk membeli pesawat pertama Indonesia.

Dari kontribusi Nyak Sandang dan warga Aceh lain, Indonesia bisa membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.

Di depan Jokowi, Nyak Sandang menunjukkan bukti obligasi pemerintah tahun 1950. Berbincang dengan Jokowi, Nyak Sandang menggunakan bahasa Aceh. Salah satu anaknya Maturidi menjadi penerjemah.

"Ini Pak Jokowi, Ayah. Dia senang sekali bisa bertemu Presiden," kata Maturidi.

Dalam pertemuan itu, Nyak Sandang pun mengutarakan beberapa permohonan. Salah satunya mengenai bantuan untuk operasi katarak. Hal itu disambut baik Jokowi.

"Baik nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," jawab Jokowi.

Selain itu, pria yang berusia 91 tahun pun meminta agar dibuatkan masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Jokowi berjanji akan mengirim tim ke sana.

Permintaannya yang ketiga adalah untuk menunaikan ibadah haji. "Ingin naik haji. Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua," lanjut Maturidi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya