Partai Berkarya Jual Nama Soeharto Kais Suara di Pemilu 2019

Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso mengungkap strategi pemenangan partainya di pemilu 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2018, 08:47 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 08:47 WIB
Ingat, Ini Daftar Nomor Urut 14 Parpol Peserta Pemilu 2019
Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Tommy Soeharto (tengah) mendapatkan nomor 7 sebagai peserta pemilu 2019 saat pengundian nomor urut parpol di kantor KPU, Jakarta, Minggu (19/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengungkap strategi pemenangan partainya di pemilu 2019. Partai besutan Tommy Soeharto itu, akan menampung aspirasi masyarakat yang rindu dengan kepimpinan Soeharto kala Orde Baru.

"Kami mengikhtiarkan siapa tau bener, kalangan bawah masih rindu zaman Pak Harto. Mudah-mudahan kami bermimpi itu. Kerinduan zaman Pak Harto menggema. Kami akan satu per satu menampung," ungkap Priyo di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis 12 April 2018.

Priyo mengatakan, Partai Berkarya belum mau berbicara soal kontestasi Pilpres. Sebagai partai baru, mereka ingin melanggengkan dalam pemilihan legislatif. Dia menargetkan mendapatkan satu kursi di tiap dapil.

"Untuk rebut pileg kami bercita-cita mengubah peta politik di tanah air. Caranya merebut bukit-bukit suara di legislatif. Targetnya 1 kursi per dapil," kata dia.

Partai Berkarya akan memanfaatkan pengalaman kader-kader mereka yang telah senior di partai sebelumnya dan para tokoh besar yang bergabung. Dengan modal mencuri strategi partai lain dan tokoh-tokoh tersebut menjadi modal mereka untuk berkontestasi.

 

Andalkan Sejumlah Tokoh

Partai Berkarya Daftar Pemilu 2019
Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A Tutty (kiri) mengambil berkas saat mendaftarkan partainya di KPU Pusat, Jakarta, Jumat (13/10). Partai Berkarya secara resmi mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sejumlah nama tokoh menjadi motor penggerak Partai Berkarya. Di antaranya adalah Samsul Djalal, KH Romo Wahid wahab dan sejumlah nama lain.

"Kami meramu dan mencuri strategi Hanura, Golkar dan semuanya, ada tokoh PDIP juga Pak Teguh Purnomo Sidik ikut bergabung bersama kami," kata dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya