PDIP: Kartini Pasti Menangis Lihat Sikap Elite Bangsa Saat Ini

Pandangan Kartini tentang mimpi besar terhadap kaum perempuan, kebudayaan nusantara, kesetaraan warga negara, seharusnya mengilhami para elite bangsa.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 21 Apr 2018, 10:58 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2018, 10:58 WIB
Megawati Buka Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah partai angkatan ke-6 di Wisma Kinasih, Depok, Minggu (28/1). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai ide, cita-cita, dan gagasan Raden Ajeng Kartini tentang emansipasi perempuan relevan dengan kondisi saat ini, meski disuarakan pada akhir abad 19.

Menurut Hasto, pemikiran Kartini merupakan awal gerakan emansipasi perempuan Indonesia. Pandangan Kartini telah mendobrak alam pikir feodal, dan mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap wanita Pribumi saat itu.

"Meski bersifat progresif, namun disampaikan dalam tata cara yang berkebudayaan, karena itulah gagasannya tentang emansipasi perempuan, dan mimpi Kartini agar perempuan berdaulat di dalam menentukan arah dan perjalanan hidupnya justru dapat ditangkap dengan baik, karena tutur katanya yang berbudi pekerti," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/4/2018).

Hasto mengatakan apa yang disampaikan Kartini tentang mimpi besar terhadap kaum perempuan, kebudayaan nusantara, kesetaraan warga negara, seharusnya mengilhami para elite bangsa.

Menurut dia, melalui Kartini, elite bangsa dapat belajar tentang kearifan sikap, tutur kata yang halus, dan sikap yang memberi keteladanan.

"Saat ini begitu mudah orang mencela pemimpinnya, padahal dirinya sendiri miskin berprestasi. Kecenderungan obral kata yang memecah belah, dan menganggap dirinya paling benar adalah gambaran keprihatinan melunturnya budi pekerti. Kartini pasti menangis melihat perilaku elite yang nihil keteladanan seperti itu," ujar dia.

Oleh sebab itu, Hasto berharap peringatan Hari Kartini dapat menjadi pelopor yang mampu membangun harapan perjuangan emansipasi perempuan, dengan gerak kebudayaannya agar bangsa Indonesia hadir sebagai bangsa merdeka yang berbudi pekerti.

Belajar dari Sikap Kartini

Peringati Hari Kartini Dengan Adu Balap Becak
Sejumlah emak-emak dengan mengenakan busana kebaya mengikuti adu balap becak untuk memperingati Hari Kartini di Solo, Sabtu (21/4) (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Semasa hidup Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini dikenal sebagai wanita cerdas. Perempuan asal Jepara ini berwawasan terbuka, bebas berkarya, merdeka, mandiri dan dapat berdiri sendiri tanpa melupakan kodratnya sebagai wanita.

Dia juga sering menuliskan surat-surat, yang jika dikutip menjadi kalimat yang menginspirasi, termasuk bagi wanita milenial.

Berikut adalah beberapa kutipan yang dituliskan RA Kartini. Simak baik-baik, semoga kita bisa memaknainya dengan hati dan pikiran terbuka.

Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam. - RA Kartini

 Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya. - RA Kartini

 Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan merasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputra merdeka dan berdiri sendiri. - RA Kartini

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya