Menkumham: PNS Baru Jadilah Mata dan Telinga Saya

Yasonna meminta kepada PNS baru ini untuk tidak ragu melapor kepadanya, jika menemukan praktik 'kotor' yang melibatkan jajaran di lingkungan Kemenkumham.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 27 Apr 2018, 11:40 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 11:40 WIB
Menkumham dan Menhan Terapkan Program Bela Negara bagi Warga Binaan
Menkumham Yasonna Laoly memberi sambutan dalam launching buku bela negara di LP Klas I Cipinang, Jakarta, Kamis (29/3). Program bela negara resmi diterapkan kepada seluruh warga binaan di LP seluruh Indonesia. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, ada 17.526 Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru di lingkungan kementeriannya. Menurut dia, jumlah PNS baru ini terbilang besar, hampir separuh dari jumlah staf yang ada di lingkungan Kemenkumham.

Yasonna meminta kepada PNS baru ini untuk tidak ragu melapor kepadanya, jika menemukan praktik 'kotor' yang melibatkan jajaran di lingkungan Kemenkumham.

"Anak-anak yang 17.526 ini saya katakan jadilah mata dan telinga saya. Laporkan jika ada di antara seniormu, pimpinanmu, rekan kerjamu yang melakukan penyalahgunaan," kata Yasonna ketika memimpin upacara Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-53 di Kantor Pusat Ditjen PAS, Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Bahkan, Yasonna mengaku telah memberikan nomor telepon pribadinya kepada para PNS baru itu. Sehingga mereka bisa langsung melapor.

"Laporkan kepada ajudan. Saya sudah memberikan nomor telepon saya. Beberapa telah melaporkan kepada saya dan saya minta Dirjen untuk menindaklanjuti. Jangan takut," ungkap Yasonna.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PNS Bersih

Menkumham dan Menhan Terapkan Program Bela Negara bagi Warga Binaan
Menkumham Yasonna Laoly memberi sambutan dalam launching buku bela negara di LP Klas I Cipinang, Jakarta, Kamis (29/3). Menurut Yasonna, bela negara menjadi kewajiban seluruh warga negara Indonesia. (Liputan6.com/JohanTallo)

Yasonna menginginkan para PNS baru ini bersih dari praktik menyimpang dalam pekerjaannya. Sehingga di kemudian hari terbentuk pegawai yang bebas dari penyalahgunaan wewenangan dan jabatan.

"Sekali lagi prubahan mindset diperlukan untuk maju. Dan anak-abak muda yang bersih ini kita harapkan tidak terkontaminasi, tidak menjadi larut terhadap pola-pola yang kita lakukan selama ini," tandas Yasonna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya