KTT Ulama, Imam Besar Al-Azhar Minta Wasathiyah Islam Jangan Cuma Konsepsi

Imam Besar Al Azhar menyatakan ada dua kubu ekstrem dalam tubuh Umat Islam saat ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 06:47 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 06:47 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo berjalan bersama Imam Besar Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb bersiap membuka Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Istana Bogor, Jawa Barat, (1/5). (Liputan6.com/Pool/Biro PersSetpres)

Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb, berharap konsep wasathiyah (moderat) tidak hanya sebatas konsep tapi juga harus diimplementasikan.

"Kata wasat di sini artinya mengembalikan, apa yang harus ditekankan bahwa pertemuan konsultasi tingkat tinggi ini harus melampaui batas konsepsi, tetapi harus menekankan pada implementasi," kata Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (1 Mei 2018), seperti dilansir Antara.

Ath-Thayeb menyampaikan hal itu saat membuka Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasathiyah. Helatan ini dihadiri sekitar 100 orang ulama yang berasal dari Indonesia (50 orang) dan luar negeri (50 orang).

Presiden Jokowi turut hadir dalam pembukaan KTT itu. Pertemuan sendiri diinisiasi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin.

"Konsep Wasathiyah juga bukan sesuatu yang emosional saja, tapi untuk membangun sebuah kerangka pemikiran seperti akidah dan syariah," tambah Ath-Thayeb.

Ia menilai, umat Islam membutuhkan rekonsepsi wasathiyah. Sebab, menurut dia, saat ini konsep tersebut ditunggangi kelompok ekstrim untuk kepentingan mereka sendiri.

Ia juga mengungkapkan ada dua kubu ekstrim dalam Islam saat ini. Yang pertama, membawa pemahaman keagamaan dalam liberalisasi, yang satu lagi pada terorisme.

"Dua sisi ekstrim ini pasti ditolak dari sudut pandang wasathiyah agama. Mereka melarang apa yang dibolehakan Allah, tapi mereka juga menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan itu juga tidak baik," tambah Ath-Thayeb.

 

Umat Hadapi Permasalahan

Ath-Thayeb menekankan saat ini umat Islam mengalami permasalahan dari dalam yaitu penyakit kemiskinan, kemunduran ekonomi maupun tantangan dari luar yaitu konspirasi dari kekuatan politik luar.

"Saya harap umat Islam dapat mengandalkan negara-negara Islam agar bersatu menghadapi tantangan-tantangan tersebut," ujar Ath-Thayeb, berharap.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya