Sekjen PDIP: Sejak Dulu Pak Amien Mau Jadi Presiden

PDIP mempersilakan Amien Rais maju selama berjalan di rel konstitusi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Jun 2018, 11:35 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 11:35 WIB
Amien Rais
Amien Rais saat memberi keterangan terkait kasus alkes di kediamannya di Jakarta, Jumat (2/6). Amien mengaku siap membeberkan fakta sebenarnya. Dia pun mengaku tidak akan lari dan siap menjawab tuduhan tersebut kepada KPK. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais blak-blakan menyatakan mencalonkan diri sebagai presiden di 2019. Partai pendukung Jokowi, PDIP pun berkomentar.

"Siapa pun yang akan maju sebagai calon presiden, sesuai dengan konstitusi, Selama syarat itu dipenuhi silakan saja, tapi rakyat yang akan menentukan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2018).

Hasto melihat rencana Amien maju kembali sebagai calon presiden patut diperhitungkan. Amien juga pernah mengajukan diri sebagai calon presiden pada Pemilu 2004.

"Ya sejak dulu kan Pak Amien pengen jadi presiden, soal peluang rakyat menentukan," jelas Hasto.

Sebagai senior, Amien sudah pernah menjajal ketatnya persaingan kursi menuju RI 1 dengan berpasangan dengan Siswono Yudhohusodo. Saat itu, lima pasangan calon bersanding, Hamzah Haz-Agum Gumelar, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Wiranto-Salahuddin Wahid dan Soesilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Kontestasi tersebut dimenangkan SBY-JK. Titah kepemimpinan tersebut melanggengkan SBY sebagai presiden dua periode berturut-turut lewat sistem Pemilihan Umum.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Tak Sesuai Adat Timur

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengkritik tantangan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kepada Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019. Menurut dia, cara semacam itu jauh dari adat ketimuran.

"Jadi kita ini kan berkebudayaan timur, rakyat akan melihat pemimpin mana yang baik yang menyatukan, pemimpin yang tersenyum ketika dikritik, dihujat atau pemimpin yang memecah-belah," kata Hasto saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2018).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya