Liputan6.com, Jakarta - Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Mulyanto mengatakan, selama Ramadan 1439 Hijriah dari 17 Mei hingga 14 Juni 2018, frekuensi kebakaran di Jakarta lebih dari 100 kejadian. Peristiwa tersebar di lima wilayah Jakarta.
"Total ada 147 kejadian terdiri dari 25 di Jakarta Pusat, 22 di Jakarta Utara, 20 kejadian di Jakarta Barat, 35 di Jakarta Selatan, dan 40 di Jakarta Timur," kata Mulyanto saat dihubungi, Senin (2/7/2018).
Ia mengatakan, bangunan perumahan paling banyak menjadi objek kebakaran di Jakarta Utara, yakni 11 bangunan. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
Advertisement
"Dugaan penyebabnya didominasi oleh arus pendek listrik. Kedua, penyebab kebakaran oleh lilin, dan ketiga, penyebab kebakaran paling banyak oleh gas," ujarnya.
Korban Jiwa
Peristiwa kebakaran juga merenggut korban jiwa. Satu warga di Jakarta Selatan meninggal dan 11 orang lainnya terluka.
"Total taksiran kerugian kebakaran selama bulan Ramadan adalah Rp 16.256.650.000. Ada 735 jiwa yang terdampak dalam kebakaran di bulan Ramadan kemarin," pungkas Mulyanto.
Â
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement