Ada Penembakan Teroris, Jokowi tetap Kunjungi Yogyakarta

Jokowi meminta agar masyarakat dapat bekerjasama dengan aparat untuk memberantas terorisme.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Jul 2018, 11:41 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2018, 11:41 WIB
Presiden Jokowi meresmikan jalan tol Solo Ngawi Segmen Kartasura-Sragen hari ini, Minggu (15/7/2018). (Foto Humas Kementerian BUMN)
Presiden Jokowi meresmikan jalan tol Solo Ngawi Segmen Kartasura-Sragen hari ini, Minggu (15/7/2018). (Foto Humas Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memastikan tetap akan pergi ke Yogyakarta, meskipun sempat terjadi insiden penembakan terduga teroris di kawasan Kaliurang, Sabtu 14 Juli 2018.

"Tetap (ke sana)," kata Jokowi di gerbang Tol Ngemplak, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/7/2018).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tak menampik bahwa kejahatan dan aksi terorisme di Indonesia masih ada. Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat dapat bekerjasama dengan aparat untuk menyelesaikan masalah ini.

"Pemerintah sudah melakukan pendekatan, pendekatan lunak pendekatan keras. Semuanya dilakukan, tapi sekali lagi ini merupakan ancaman yang memang harus diselesaikan dengan baik oleh aparat hukum," tandas Jokowi.

Seperti diketahui, Jokowi berencana melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta pada Minggu (15/7/2018) setelah menggelar serangkaian kunjungan kerja di Sragen, Karanganyar dan Solo di Provinsi Jawa Tengah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tiga Terduga Teroris

Sebelumnya, pada Sabtu 14 Juli 2018 kemarin jajaran Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terlibat baku tembak dengan empat terduga teroris di Jalan Kaliurang, Yogyakarta.

Pihak kepolisian menyatakan, ada tiga terdugateroris yang meninggal dalam kejadian itu.

"Benar, sekitar pukul 17.30 WIB di Jalan Kaliurang KM 10 terjadi beberapa tembakan dari petugas Densus 88 AT yang akan melakukan upaya penanggulangan terorisme terhadap 3 terduga teroris," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M. Iqbal saat dikonfirmasi, Sabtu 14 Juli 2018.

Iqbal mengatakan, ketiga terduga teroris tersebut melakukan perlawanan dan menyerang dengan senjata tajam dan senjata api. Densus 88 pun langsung melakukan tindakan tegas terhadap tiga terduga teroris itu.

"Karena sangat membahayakan nyawa petugas dan masyarakat, maka ketiga terdugateroris terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur, yang akibatnya tiga terduga teroris meninggal dunia," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya