Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tokoh muslim yang menjadi calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan mendapat perhatian positif dari masyarakat. Kehadiran tokoh Islam itu jadi penegas bahwa PDIP dan Islam tidak bisa dipisahkan.
Terkait hal itu, Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Nasyirul Falah Amru menjelaskan, banyaknya tokoh Islam di PDIP akan menjadi pilar yang mendekatkan PDIP dengan umat.
Tokoh-tokoh Islam yang menjadi caleg PDIP itu di antaranya adalah pendiri PKS, Yusuf Supendi; dan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera.
Advertisement
"Alhamdulillah sekarang ini makin banyak caleg PDIP dari tokoh Islam. Semua ini untuk bangsa," kata pria yang akrab disapa Gus Falah itu, melalui pernyataan tertulis, Sabtu (21/7/2018).
Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut menyampaikan, kehadiran tokoh-tokoh Islam di tubuh PDIP juga semakin memantapkan partai berlambang banteng itu sebagai partai nasionalis religius dan berpihak pada kepentingan umat.
Menurut Gus Falah, hal ini sesuai dengan pesan Bung Karno yang mengatakan semua anak bangsa harus bersatu, apapun agama dan sukunya.
Â
Tampak PDIP Jauh dari Islam
Atas dasar itu, kata Gus Falah, seharusnya tidak ada lagi pihak yang mengatakan PDIP jauh dengan umat Islam. Dia menegaskan, tokoh-tokoh Islam di tubuh PDIP menguatkan nilai gotong royong demi menyukseskan pembangunan bangsa.
"Jadi jangan ada lagi cap yang mengatakan PDIP tidak dekat dengan Islam. Karena faktanya 90 persen pemilih kita adalah umat Islam," ungkapnya.
"Harapan kami caleg dari tokoh Islam ini akan membawa keteduhan, menjaga persatuan, dan menguatkan nilai gotong royong," sambung Gus Falah yang juga menjadi anggota Komisi VII DPR RI.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan selain Kapitra, ada sejumlah caleg dari kalangan tokoh muslim lainnya. Di antaranya Lea Irawan (Dirut Menara 165-ESQ), Nok Farkhatun Misbah (Fatayat NU), dan Ibnu Elm AS Pelu (Rektor STAIN Palangkaraya), Dewi Juliani (Ketua Muslimat KBPPP),
Advertisement