Cari Black Box Lion Air JT 610, KNKT Dibantu Singapura

Pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, mendapat bantuan dari luar negeri.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Okt 2018, 21:32 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 21:32 WIB
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Teluk Karawang pada Senin 29 Oktober 2019
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Teluk Karawang pada Senin 29 Oktober 2019 (Dok. Basarnas)

Liputan6.com, Jakarta - Pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, mendapat bantuan dari luar negeri. Satu negara di antara adalah Singapura yang mengirimkan personelnya dalam melakukan pencarian.

"Sebentar lagi, mereka mungkin mendarat Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) lalu kami bawa ke kapal. Malam ini akan bergerak ke sana," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono di Posko Crisis Center VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (29/10/2018).

Menurut dia, Singapura membantu tiga personel dan peralatan khusus untuk mencari black box Lion Air JT 610.

"Jadi mereka bawa alat seperti punya KNKT cuma mereka lebih baik, lebih sensitif bisa dengar lebih jauh," ucap Soerjanto.

Sementara, untuk upaya pencarian korban dan badan pesawat, KNKT telah menurunkan peralatan dengan alat Multi Beam Echo Sounder (MBES), dan Side Scan Sonar. Hal ini untuk mengetahui adanya unsur logam di dasar laut.

"Diharapkan malam ini sudah melakukan pencarian. Karena peralatan itu hanya bisa didengar dari jarak tiga kilometer," kata Soerjanto.

Setelah objek ditemukan, lanjut dia, barulah tim penyelam diturunkan. "Ini strategi bagaimana cara yang baik, baik angkat korban dan badan pesawat," ucap Soerjano soal rencana evakuasi Lion Air.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kronologi

Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Penerbangan Lion Air dengan nomor penenerbangan JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak. Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan pesawat tersebut jatuh di perairan Tanjung Karawang.

Corporate Communication Lion Group, Danang Prihantoro mengungkap kronologi dari hilang kontak hingga pesawat tersebut jatuh. Pesawat itu hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB.

Setelah 13 menit mengudara atau pada 06.33 WIB, pesawat Lion Air jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”  atau di sekitar Karawang. Pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi, termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi. Totalnya 189 orang. 

Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 itu buatan 2018 dan baru dioperasikan Lion Air 15 Agustus 2018 serta dinyatakan laik operasi. 

Pesawat dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul  Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya