Dubes RI untuk Ceko: Jokowi Prioritaskan Perlindungan WNI

Presiden Jokowi selalu perhatian dengan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan perdagangan dan nasib WNI di luar negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2018, 18:21 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 18:21 WIB
Tiba di Sydney, Jokowi Disambut Meriah Para WNI
Suasana saat warga menyambut Presiden Joko Widodo atau Jokowi setibanya di hotel tempatnya menginap di Sydney, Australia, Jumat (16/3). Kedatangan Jokowi kali ini untuk menghadiri ASEAN-Australia Special Summit 2018. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Republik Ceko, Aulia Rachman menyatakan, Presiden Jokowi selalu perhatian dengan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan perdagangan dan nasib Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Jokowi selalu menekankan agar KBRI di manapun berada selalu memberi layanan dan perlindungan terbaik terhadap WNI.

Aulia Rachman menjelaskan, sejak dilantik dirinya diwanti-wanti Jokowi agar memberikan perlindungan terhadap WNI. "Maka itu, perlindungan WNI di Ceko menjadi prioritas kami," kata Aulia Rahman di Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Menurut Aulia, perlindungan terhadap WNI yang ada di luar negeri adalah kewajiban negara. Jokowi pun memberikan amanat agar terus menumbuhkembangkan sektor ekonomi dengan mengembangkan potensi ekspor Indonesia kemancanegara.

"Republik Ceko termasuk yang dianggap sukses untuk hal tersebut. Sektor ekonomi sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup rakyat," jelasnya. 

 

Fasilitasi Pengusaha Indonesia

Menurut mantan Ketua umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini, KBRI Ceko selama ini terus berupaya optimal memfasilitasi para pengusaha Indonesia yang akan melakukan ekspor ke Ceko.

"Saat ini, barang ekspor Indonesia ke Ceko masih didominasi Karet, furniture, kopi, tekstil dan kakao. Bahkan, belum lama ini barang furniture dari Yogyakarta dan Semarang masuk ke Ceko," ungkap Aulia.

Dalam empat tahun belakangan, surplus perdagangan Indonesia dengan Republik Ceko mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari sekitar US$ 119 juta menjadi sekitar US$ 248 juta. Selain barang tersebut, masyarakat Cheko juga berharap adanya tenaga kerja Indonesia semi terampil bekerja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya