Pengidap Gangguan Jiwa di Jember Jadi Korban Hoaks Penculikan Anak

Hoaks penculikan anak mulai memakan korban di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Nov 2018, 08:38 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2018, 08:38 WIB
HOAX
Ilustrasi hoax (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks penculikan anak mulai memakan korban di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Isu tersebut menyebar di media sosial melalui video atau foto yang yang menggambarkan penculikan anak.

Informasi ini, membuat masyarakat resah, sehingga para orangtua meningkatkan kewaspadaannya dan mencurigai orang asing yang datang ke wilayahnya.

Humas Polsek Arjasa, Aiptu Agus Supriono mengatakan, warga yang termakan isu hoaks penculikan anak langsung meringkus seorang pria tak dikenal di Dusun Rayab Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember.

Pria tersebut, bernama Abdul Basit (35) warga Dusun Besuk Timur Desa Wirowongso Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Dia dicurigai sebagai penculik anak.

Namun, berdasar hasil penyelidikan polisi, pria tersebut mengalami gangguan jiwa.

"Warga tidak percaya, mungkin hanya pura-pura gila," kata Agus menirukan pembicaraan warga, Kamis (8/11/2018).

Oleh karena itu, Anggota Polsek Arjasa Kepolisian Resort Jember Polda Jatim segera mendatangi tempat kejadian perkara dan mengamankan pria itu untuk mengantisipasi adanya warga yang main hakim sendiri. Dia menjelaskan, penangkapan Abdul Basit ini bermula dari kecurigaan warga, karena ada warga tidak dikenal datang ke rumah Hadi (60) salah seorang warga Kemuning Sari Lor, dengan menggedor-gedor pintu.

Namun saat pemilik rumah keluar, pria ini langsung lari. Sejumlah warga yang mengetahui hal itu, berusaha membuntuti Basit. Namun, dia tidak memperdulikan, kemudian masuk ke rumah tetangga lainnya dengan cara menggedor-gedor rumah.

Saat pemilik rumah keluar, orang ini kembali melarikan diri. Karena itu, warga semakin curiga terhadap orang ini, sebagai penculik anak. Apalagi rumah warga yang dimasuki, punya anak kecil.

"Saya curiga, orang ini sebagai penculik anak, karena informasinya sudah tersebar di media sosial," kata salah satu warga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jiwa Terganggu Setelah Kecelakaan

Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Tak lama kemudian, pria ini pergi ke arah barat dengan menaiki sepeda motornya. Dia kemudian berhenti dan memasuki rumah perempuan yang juga memiliki anak kecil.

Karena itu, pria tidak dikenal ini langsung ditangkap serta dibawa ke rumah Kepala Dusun (Kasun) Rayab, Ali. Untuk menghindari amuk massa, oleh kasun, pria ini langsung diserahkan ke anggota Polsek Arjasa.

"Kami kemudian menghubungi keluarganya, yang ternyata pria ini mengalami gangguan jiwa, karena gegar otak akibat kecelakaan," lanjut Agus.

Menurut Kasun Rayap Desa Kemuning Lor, Ali mengatakan, kedatangan Abdul Basit ke Dusun Rayap Desa Kemuning Lor, sebenarnya mencari alamat teman dan saudaranya. Namun karena yang bersangkutan kurang normal pemikirannya, dia nyasar-nyasar ke rumah-rumah warga, sehingga warga ketakutan.

"Dia dikira, sebagai pelaku penculikan anak. Padahal, dia belum sama sekali menyentuh anak-anak. Dasarnya curiga saja, karena menyebar isu hoaks penculikan anak," kata Ali di Mapolsek Arjasa.

Sementara Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo mengimbauan masyarakat, tidak mudah termakan isu hoaks. Dia menjamin tidak ada kasus penculikan anak di wilayah hukum Polres Jember. Video dan foto yang beredar di media sosial, adalah foto yang yang muncul 2 hingga 5 tahun lalu di luar Kabupten Jember.

"Faktanya, hingga saat ini, belum ada satupun laporan polisi, terkait penculikan anak," kata Kusworo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya