Admin SR23 Penyebar Jokowi PKI Ogah Minta Maaf ke Presiden

Tersangka menyatakan kurang suka dengan Jokowi lantaran kebijakannya yang dinilainya memberatkan warga.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Nov 2018, 17:07 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2018, 17:07 WIB
Jokowi Resmi Lantik Andika Perkasa Jadi KSAD
Presiden Joko Widodo memimpin upacara pelantikan Letjen Andika Perkasa sebagai KSAD di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/11). Andika yang sebelumnya menjabat Pangkostrad menggantikan Jenderal TNI Mulyono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap admin pemilik akun Instagram SR23 bernama Jundi (27) lantaran menyebarkan ujaran kebencian dan provokasi bernada SARA melalui sosial media instagram. Lewat akun SR23, dia juga pernah memposting meme dan foto terkait Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disebut sebagai PKI.

Meski begitu, pria 27 tahun itu tampak enggan saat disinggung soal meminta maaf ke Jokowi.

"Saya minta maaf kepada keluarga saya, seluruh warga Indonesia, kepada Polri. Saya juga memohon ampun kepada Allah Tuhan saya atas postingan di akun Instagram saya," tutur Jundi di Bareskrim Polri Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).

Jundi tidak melanjutkan permohonan maafnya hingga ke Jokowi. Hal itu lantaran dia tidak merasa melakukan pengeditan sendiri atas postingan tersebut.

"Itu bukan saya yang edit. Itu ada di Instagram terus saya share sendiri," jelas dia.

Dari aktivitasnya di Instagram itu, dia mengaku mendapat banyak apresiasi dan pujian melalui direct message alias percakapan pesan pribadi.

Polisi menyebut, dari 1.186 postingan, 843 di antaranya merupakan hasil editan tersangka menggunakan Photoshop.

Jundi merasa sebagai orang awam dan warga sipil yang bebas berekspresi. Dari situ, dia mengaku tidak terpikir akan ditangkap oleh polisi lantaran konten Instagramnya yang sudah diposting sejak akhir 2016.

"Waktu itu saya jarang lihat berita penangkapan itu (pelaku hatespeech). Saya pikir aman-aman saja," beber Jundi.

Dia pun blak-blakan menyatakan kurang suka dengan Jokowi lantaran kebijakannya yang dinilai memberatkan warga. Harga bahan pokok yang semakin mahal menjadi pemicu sentimen negatifnya.

"Awalnya dari kasus Ahok, karena menista agama. Awalnya untuk melawan Ahok. Kenapa Pak Jokowi (ikut jadi konten), karena nggak suka sama kebijakannya. Banyak barang-barang yang dinaikkan (harganya) tapi tidak diumumkan," Jundi menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jokowi Kesal

Polisi menangkap admin pemilik akun Instagram SR23 bernama Jundi (27) lantaran menyebarkan ujaran kebencian dan provokasi bernada SARA melalui sosial media instagram.
Polisi menangkap admin pemilik akun Instagram SR23 bernama Jundi (27) lantaran menyebarkan ujaran kebencian melalui sosial media. (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

 Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyinggung maraknya informasi bohong dan fitnah di media sosial memasuki tahun politik. Salah satunya, isu yang menyebutkan bahwa Jokowi merupakan aktivis Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ini disampaikan Jokowi saat membagikan 1.300 sertifikat tanah untuk warga Lampung Tengah di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11/2018).

"Coba lihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah-fitnah seperti itu," kata dia.

Jokowi menegaskan dia bukan aktivis PKI. PKI sudah dibubarkan pada 12 Maret 1966, sedangkan Jokowi baru dilahirkan 21 Juni 1961.

"Saat PKI dibubarkan saya baru 4 tahun. Kok bisa diisukan Jokowi aktivis PKI, masak ada PKI balita," ujarnya.

Selama empat tahun menjadi Presiden, Jokowi mengatakan dirinya selalu dikaitkan dengan PKI. Jokowi merasa kesal dan mencari siapa yang menyebar isu bohong tersebut.

"Ini yang kadang-kadang haduh... Mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul," kata Jokowi.

"Saya ini sudah 4 tahun digini-giniin sabar, sabar ya Allah, sabar, sabar. Tapi sekarang saya berbicara karena jangan sampai ada 9 juta orang percaya terhadap berita-berita begini," sambungnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya