Ini Penyebab Ketegangan Etnis Uighur dan China

Nasib malang bangsa Uighur berawal saat perang dunia pecah. Saat itu warga Xinjiang, termasuk Uighur berusaha bergabung dengan Soviet.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2018, 20:25 WIB
Diterbitkan 18 Des 2018, 20:25 WIB
Warga muslim Uighur melakukan aksi protes menentang tekanan pemerintah China (AP)
Warga muslim Uighur melakukan aksi protes menentang tekanan pemerintah China (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Suku Uighur merupakan salah satu suku minoritas yang ada di China dan penduduknya rara-rata beragama Islam. Seperti halnya etnis Rohingya di Myanmar, suku ini juga mengalami diskriminasi di negaranya. Tapi, siapa suku Uighur?

Secara kultural dekat dengan bangsa Turk daripada mayoritas bangsa Han. Awal abad ke-20 menjadi awal munculnya suku Uighur. Mereka lalu mendeklarasikan kemerdekaan dengan nama Turkestan Timur. Ini bisa menjadi penyebab mengapa muslim Uighur dekat dengan bangsa Turk.

Dilansir dari Global Voices, kecurigaaan Beijing terhadap etnis Uighur atau orang-orang Muslim Uighur berakar sejak dua abad lalu. Inilah penyebab kecurigaan itu:

1. Pemeritah China Curiga Etnis Uighur Pemberontak

Nasib malang suku Uighur berawal saat perang dunia pecah. Saat itu warga Xinjiang, termasuk Uighur, berusaha bergabung dengan Soviet.

Namun, usaha mereka tak berhasil karena pasukan nasionalis kiriman Beijing akhirnya kembali memaksa warga Uighur bertahan dalam wilayah kedaulatan RRC pada 1949.

Sejak itu, warga Uighur dicap punya kecenderungan 'memberontak' oleh petinggi di Beijing. Kebijakan ekonomi China yang mengutamakan etnis Han makin memperburuk suasana.

2. Curiga Uighur Ingin Lepas dari RRC

Ramadan 'Damai' di Xinjiang
Pria etnis Uighur di Urumqi, Xinjiang (Liputan6/Arie Mega Prastiwi)

Pemerintah China juga menaruh rasa curiga pada suku Uighur. Mereka dianggap ingin melepaskan diri dari RRC. Ditambah lagi muncul isu diskriminasi dari lembaga Human Right Watch yang mengatakan lebih dari 10 juta suku Uighur dipersulit untuk membuat paspor. 

Jika warga Han dengan mudah melenggaang ke luar negeri, petugas imigrasi mewajibkan mereka menyerahkan puluhan dokumen serta wawancara untuk memeriksa ideologi politik mereka.

3. Dituduh Masuk Jaringan Teroris

Aksi protes muslim Uighur atas pengekangan oleh pemerintah China (AP/Seth Wenig)
Aksi protes muslim Uighur atas pengekangan oleh pemerintah China (AP/Seth Wenig)

Akibat diskriminasi tersebut, banga Uighur menyerang balik bangsa Han. Sasaran utamanya adalah para aparat dari etnis Han.

Serangan paling keras terjadi pada Januari 2007. Diperkirakan ada 18 suku Uighur ditembak mati dengan tuduhan bergabung dengan jaringan teroris internasional.

Bahkan ada kabar serangan militer ke beberapa kampung yang dituding sebagai sarang teroris. Namun, hal itu dibantah oleh birokrat Partai Komunis yang masih berkuasa di China.

 

Reporter: Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya