Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk merevitalisasi Benteng Van den Bosch atau Pandem di Ngawi Jawa Timur.
Hal ini dikatakan Jokowi usai meninjau Benteng Pandem, Jumat (1/2/2019).
Baca Juga
"Tahun ini langsung dikerjakan oleh Kementerian PU. Tadi sudah langsung saya telepon dan sudah siap," kata Jokowi di lokasi.
Advertisement
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan benteng tersebut merupakan warisan pusaka yang harus dijaga dan dipelihara. Sehingga, harus segera direvitalisasi tahun ini.
"Kita melihat karena tahun ini akan segera kita restorasi sehingga peninggalan-peninggalan ini harus kita rawat. Warisan pusaka seperti ini, memang harus dijaga dan dipelihara," jelas Jokowi.
Jokowi menargetkan revitalisasi Banteng Pandem ini rampung dalam dua tahun. Sebab, kata dia, ada kaidah-kaidah kepurbakalaan yang harus diikuti untuk merevitalisasi bangunan bersejerah.
"Ini mungkin tahun ini separuh, tahun depan separuh. Dua tahun insyaallah rampung. Karena untuk merestorasi bangunan seperti ini ada kaidah-kaidah kepurbakalaan yang harus diikuti. Tidak bisa cepat-cepat kayak bangun bangunan yang lain," ucap dia.Â
Makam di Dalam Benteng
Benteng Van des Bosch merupakak salah satu objek wisata di Kabupateng Ngawi, Jatim. Benteng peninggalan Belanda ini memiliki ukuran bangunan 165 m x 80 m dengan luas tanah 15 Ha. Lokasinya berdekatan dengan Kantor Pemerintah Kabupaten Ngawi.
Letak benteng ini sangat strategis karena berada di sudut pertemuan sungai Bengawan Solodan Sungai Madiun. Benteng ini dulu sengaja dibuat lebih rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi sehingga terlihat dari luar terpendam.
Di dalam benteng ini terdapat makam K.H Muhammad Nursalim, yaitu salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Benteng ini, konon K.H. Muhammad Nursalim adalah orang yang menyebarkan agama Islam pertama di Ngawi.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement