Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi bertemu KH Maemoen Zubair atau Mbah Moen di Ponpes Al-Anwar Rembang Jawa Tengah. Didepan Mbah Moen dan para santri, Jokowi juga curhat bahwa selama empat tahun ini dirinya selalu dimaki, dihina serta difitnah.
"Saya sudah 4 tahun ini entah direndahkan dimaki dihina, difitnah. Saya diem saja. Sabar, sabar ya Allah, sabar," kata Jokowi di Ponpes Al-Anwar Rembang Jawa Tengah, Jumat, 1 Januari 2019.
Advertisement
Jokowi selalu menerapkan prinsip sabar dan diam. Namun, menurut dia semua tuduhan itu perlu untuk dijawab dan diluruskan.
"Masa 4 tahun dibilangin PKI, ya saya diem. Lalu saya dibilang anti ulama, kriminalisasi ulama. Masa saya diem. Bagaimana saya anti ulama, tiap minggu saya masuk pondok pesantren," ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meluruskan fitnah tentang anti ulama yang dihadapkan kepadanya. Jokowi mengatakan bahwa dalam setikap kunjungan kerjanya, dia selalu berailaturahmi ke Ponpes.
"Hari Santri 22 oktober itu siapa yang tanda tangan Kepresnya? Masa anti ulama tanda tangan hari santri. Logikanya harus kita pakai. Kalau kata Cak Lontong, mikir...mikir...mikir," ucap dia.
Bantah Kriminalisasi Ulama
Jokowi juga menyinggung dirinya yang dituduh mengkriminalisasi ulama. Dihadapan ribuan santri, Jokowi menjelaskan isu tersebut.
"Ulama mana yang dikriminalisasi? Yang namanya kriminalisasi itu, tidak punya kasus hukum, kemudian masuk ke sel," tutur dia.
"Kalau ada kasus hukum,ada yang melaporkan. Aparat bawa ke penyelidikan, penyidikan dibawa lagi ke pengadilan. Nanti yang putuskan pengadilan. Kalau dianggap tidak salah pasti bebas," sambung Jokowi.
Saksikan Video Pilihan Beriktu Ini:
Advertisement