Liputan6.com, Jakarta Sebelas pelaku usaha jasa pariwisata yang terdiri dari dua hotel, tiga Destination Management Company (DMC) dan enam operator perjalanan, ikut serta dalam pameran terbesar pariwisata di Italia, la Borsa Internazionale del Turismo (BIT).
Pameran yang digelar di Kota Milan pada 10-12 Februari 2019 ini didukung oleh Kementerian Pariwisata RI, sekaligus memberi kesempatan pada pelaku usaha, untuk mempromosikan paket Bali dan Beyond Bali sebagai destinasi wisata Indonesia.
Advertisement
Hari pertama pameran dibuka untuk umum, warga Italia terlihat antusias mengunjungi paviliun Indonesia yang sangat menarik perhatian. Mereka mencari informasi mengenai berbagai paket wisata ke Indonesia, sambil menikmati sajian kopi Indonesia dan suguhan ragam tarian yang dibawakan secara apik oleh tim Wonderful Indonesia.
Hari berikutnya, pameran dibuka untuk pertemuan bisnis antara para pelaku industri pariwisata. Didahului dengan tarian Cendrawasi dari Bali, Duta Besar RI untuk Italia Esti Andayani membuka secara simbolis paviliun Indonesia didampingi oleh Gubernur Lampung Ridho Ficardo dan Kabid Pemasaran Eropa I, Kementerian Pariwisata Hari Ristanto.
Paviliun Indonesia kali ini mengambil tema kapal phinisi dan menghadirkan pula pelukis kuku dan henna, Dewi Henna yang membuat para pengunjung betah.
Ada pula Eric Novianto Setiawan, pemenang 4th Runner Up kontes Mister Tourism World 2018 di Roma, Italia baru-baru ini. Dia tampil menarik dengan kostum yang mendapat penghargaan Best National Costume bertema Pangeran Mercu Suar, simbol ikon pariwisata Pulau Lengkuas di Bangka Belitung.
Para pengunjung pun bergantian mengabadikan momen mereka dengan para penari Cenderawasih dan Mister Tourism World Indonesia.
Indonesia sukses membukukan transaksi hingga lebih dari Rp49 miliar dari tiga hari promosi wisata dalam ajang La Borza Internazionale Del Turismo (BIT Milano) pada 10-12 Februari 2019 di Milan, Italia.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional IV (Eropa) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Agustini Rahayu di Jakarta, mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam ajang BIT Milano merupakan tindak lanjut strategi promosi di Eropa yang sebelumnya sudah dilaksanakan di Fitur Madrid Spanyol dan Booth Dusseldorf di Jerman pada akhir Januari 2019.
"Angka Rp49 miliar itu terkumpul dari transaksi yang dilakukan oleh 11 Industri pariwisata yang kami fasilitasi mengikut BIT Milano dengan rata-rata 199 pax setiap Industri. Mereka terdiri dari 2duaindustri hotel, satu operator cruise, delapan travel agent/travel operator, serta Pemda Lampung,"kata Agustini Rahayu dalam keterangan resminya.
Agustini juga menjelaskan, saat ini Italia menempati posisi ke-6 dalam hal jumlah kunjungan wisatawan dari Eropa yang ke Indonesia setelah Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, dan Rusia.
"Dalam kurun 5 tahun terakhir, jumlah kunjungan wisman Italia terus naik. Sehingga promosi di Italia menjadi hal yang sangat penting untuk menarik lebih banyak wisman asal Eropa ke Indonesia,”"katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase rata-rata kenaikan wisman asal Italia dari 2014-2019 sebesar 10,96 persen. Sementara pada 2018 sejumlah 95.282 wisman Italia berkunjung ke Indonesia. Kemenpar menargetkan jumlah tersebut naik menjadi 113.000 wisman pada 2019 atau naik 3 persen dari target jumlah kunjungan wisman Italia tahun 2018.
"Rata-rata lama tinggal wisman Italia di Indonesia selama 14 hari dan rata-rata spending mereka sebesar 1.604,33 dolar AS perkunjungan, ini menjadikan Italia sebagai negara yang potensial untuk menjadi fokus pasar pariwisata Indonesia," katanya.
(*)