Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD turut prihatin atas aksi peretasan akun Twitter yang menimpa Said Didu dan Dahlan Iskan. Menurutnya, kasus ini sebaiknya dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Biar jelas siapa pelakunya gitu. Saya sendiri sebagai temannya, ya sedih sampai diretas," ujar Mahfud di Penang Bistro, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Mahfud mengaku, sudah bertemu Dahlan Iskan dan mendiskusikan masalah tersebut. Ia pun menyayangkan, akun twitter milik Dahlan jadi korban peretasan.
Advertisement
"Followersnya 2,2 juta hilang, enggak ada lagi followernya. Sudah diretas beberapa waktu itu. Saya baru ketemu tadi dengan Dahlan Iskan mendiskusikan itu," tutur Mahfud.
Sebelumnya, akun twitter mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan diduga diretas usai ia menyatakan dukungan kepada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Sedangkan, akun twitter Said Didu diretas sesaat setelah debat calon presiden dan wakil presiden dilangsungkan, Sabtu 14 April 2019 lalu.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Enggan Lapor ke Polisi
Setelah diretas, akun @saididu ternyata memuat konten yang menyudutkan Ustaz Abdul Somad. "Ini masalah besar, kemarin Dahlan Iskan setelah mendukung Prabowo juga dihack," kata dia.
Meski begitu, mantan staf khusus menteri ESDM itu mengatakan akan memproses secara hukum atas masalah ini. Sebab, tak hanya dirinya saja yang diretas, tapi hampir semua tokoh yang mendukung Prabowo-Sandiaga ikut diretas.
"Melaporkan, ke polisi tidak ada yang berhasil jadi percuma. Sebagian besar pasangan 02 kena hack, kemungkinan akan proses ada apa, kok 02 semua," tandas Said Didu.
Hingga saat ini, sudah ada 7 unggahan yang menyudutkan UAS di akun twitter Said Didu.
Advertisement