Liputan6.com, Jakarta - Ibu Kota Jakarta kembali dihadang banjir pada Jumat, 26 April 2019. Banjir yang terjadi ini setelah Bendung Katulampa Bogor berstatus siaga I dengan ketinggian 220 sentimeter dan Pintu Air Depok berstatus siaga I atau tinggi muka air 360 sentimeter.
Tak tanggung-tanggung, banjir merendam 17 titik di Jakarta. Banjir tersebut menyebar di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Namun rupanya, Ibu Kota ini tidak hanya mendapat kiriman air, tetapi juga sampah. Sampah-sampah itu menumpuk di pintu Air Manggarai, Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Advertisement
Beruntung, saat ini banjir tersebut sudah mulai surut. Ada beberapa wilayah yang mulai berangsur-angsur surut ketinggian airnya.
Berikut hal-hal yang terjadi saat banjir landa Jakarta dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Rendam 17 Titik di Jakarta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 17 titik lokasi banjir setelah Bendung Katulampa Bogor berstatus siaga I dengan ketinggian 220 sentimeter dan Pintu Air Depok berstatus siaga I atau tinggi muka air 360 sentimeter.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD DKI dari Pusat data dan informasi kebencanaan di Jakarta, Jumat, 26 April 2019, titik lokasi banjir meliputi wilayah Jakarta Selatan yakni RW07 Kelurahan Lenteng Agung, RW01 Kelurahan Srengseng Sawah, RW01 Kelurahan Pengadegan, RW07 Kelurahan Rawajati, RW (05, 06, 07, 08) Kelurahan Pejaten Timur, dengan ketinggian banjir sekitar 20 cm hingga 170 cm. Demikian dilansir dari Antara.
Sementara wilayah Jakarta Timur mencakup RW (02, 05, 08) Kelurahan Cawang, RW05 Kelurahan Balekambang, RW (04, 05, 08) Kelurahan Kampung Melayu, RW (07, 11) Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian banjir mencapai 20 cm hingga 100 cm.
Menurut pantauan petugas BPBD DKI, sebagian warga RT07 dan RT 08 RW01 Pengadegan mengungsi ke Rumah Susun Pengadegan.
Saat ini, petugas gabungan BPBD, Tagana Dinsos, unsur kecamatan, unsur kelurahan, Satpol PP, FKDM, TNI, dan kepolisian melakukan "update" data serta kebutuhan mendesak.
Advertisement
2. Dapat Kiriman Sampah
Air kiriman dari Bogor mengakibatkan 17 lokasi di Jakarta terendam banjir. Selain banjir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan DKI Jakarta juga mendapatkan kiriman sampah.
Sampah-sampah itu menumpuk di pintu Air Manggarai, Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
"Sampahnya luar biasa banyak. Sampah bukan dari kita. Itu sampah yang masuk dari aliran sungai Ciliwung," kata Anies di BPRD Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2019.
Anies Baswedan mengaku belum menghitung jumlah sampah yang nyangkut di pintu Air Manggarai. Saat ini petugas lingkungan hidup sedang membersihkannya.
"Mereka sedang bekerja sejak tadi malam mengeruk sampah. Karena sampah luar biasa macam-macam variasi," ujar dia.
3. Dua Warga Meninggal Dunia
Pusat Data dan Informasi Kebencanaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, mencatat dua warga meninggal dunia akibat banjir yang melanda beberapa wilayah di Jakarta, Jumat, 26 April 2019.
BPBD DKI dalam laman resminya belum menyebutkan identitas kedua korban, namun menyatakan satu korban meninggal dunia akibat terseret arus Kali Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan, sedangkan satu korban lainnya meninggal akibat serangan jantung di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.
Banjir melanda sekitar 32 titik di Jakarta pada Jumat pagi akibat hujan lebat di kawasan Bogor dan sekitarnya pada Kamis 25 April 2019 malam.
Antara melansir, hujan deras mengakibatkan ketinggian muka air di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat naik menjadi Siaga I.
Advertisement
4. Mulai Surut, Warga Berbenah
Banjir di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai surut. Tercatat ada sekitar 340 KK di RT 05 RW 05, Pejaten Timur, yang 200 di antaranya menjadi korban banjir.
Meski banjir surut, warga masih mengungsi di sejumlah tempat, seperti Musala Jamiatul Khair, SDN 22 Jakarta, dan SMPN 46 Jakarta. Namun, ada pula warga yang mulai membersihkan endapan lumpur dari rumahnya dan berinisiatif menyediakan dapur umum.
Selain itu, banjir juga merendam Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur. Salah satu pemukiman yang kena dampak yakni RW 07.
Pantauan Liputan6.com, air menggenangi jalan-jalan yang berada di kawasan tersebut. Ketinggiannya rata-rata mencapai 80 sentimeter.
Menurut seorang warga bernama Hisyam (49), banjirmulai surut pada siang ini. Sebelumnya, pada pukul 07.00 WIB ketinggian air mencapai satu meter hingga satu setengah meter.
"Air mulai datang jam 07.00 WIB," ucap Hisyam kepada Liputan6.com saat ditemui di lokasi.
Hisyam tinggal bersama istri dan kedua orang anak. Ia mengaku sudah terbiasa mengalami situasi seperti ini. Sejak tinggal di Cililitan pada 1970-an, kawasan ini memang terkenal langganan banjir.
"Sudah sering kayak gini," ujar dia.