Banjir Surut, Warga Pejaten Berbenah dan Bangun Dapur Umum

Banjir mulai surut, warga Pejaten mulai membersihkan endapan lumpur di rumahnya.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Apr 2019, 14:12 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2019, 14:12 WIB
Banjir Surut, Warga Pejaten Berbenah dan Bangun Dapur Umum
Banjir Surut, Warga Pejaten Berbenah dan Bangun Dapur Umum (FOTO;Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai surut. Tercatat ada sekitar 340 KK di RT 05 RW 05, Pejaten Timur, yang 200 di antaranya menjadi korban banjir. 

Meski banjir surut, warga masih mengungsi di sejumlah tempat, seperti Musala Jamiatul Khair, SDN 22 Jakarta, dan SMPN 46 Jakarta. Namun, ada pula warga yang mulai membersihkan endapan lumpur dari rumahnya dan berinisiatif menyediakan dapur umum. 

Sejak pukul 10.00 WIB tadi, sebagian ibu-ibu mulai sibuk menyediakan makanan bagi warga terdampak banjir. Menurut Ketua RT 05/05 Pejaten Timur, Suhardi, jumlah warga terdampak di wilayahnya mencapai 900 jiwa lebih.

Pemprov DKI, ucap Suhardi, juga telah memberikan bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan, dan selimut lewat kelurahan setempat. 

"Kita posko dapur umum siaga dari jam 08.00 WIB. Memang dari jam 19.00 WIB malam sudah bertahap kasih kabar ke warga. Sudah dapat informasi dari Katulampa," tutur Suhardi kepada Liputan6.com di dapur umum RT 05/05 Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).

Ada sekitar 10 orang yang diperbantukan mengelola dapur umum. "Nanti diumumin di musala biar warga datang ambil sendiri," kata Ros, salah satu warga.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bantuan Dana dari Donatur

900 Warga Pejaten Timur Terdampak Banjir Setinggi 2 Meter
900 Warga Pejaten Timur Terdampak Banjir Setinggi 2 Meter (FOTO: Liputan6/Nanda Perdana Putra)

Sejauh ini, sudah ada beberapa donatur yang datang menyerahkan bantuan dana untuk dapur umum. Termasuk para ibu-ibu alumni SMPN 104 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan yang memberikan ratusan nasi kotak.

Seorang alumni, Pipit, mengatakan mereka memang terbiasa bekeliling memberikan makanan siap saji ke sejumlah tempat pada hari Jumat. Kebetulan peristiwa banjir terjadi di waktu yang sama.

"Ada 105 nasi boks. Kita tahu Pejaten Timur kebanjiran, jadi langsung pilih tempat di sini untuk beri bantuan," ujar Pipit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya