Liputan6.com, Jakarta - Genap dua hari keluarga Cikeas ditinggalkan salah satu anggota keluarga utama. Almarhumah Ani Yudhoyono istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono wafat pada pukul 11.50 waktu Singapura, Sabtu, 1 Juni 2019 setelah berjuang melawan kanker darah.
Bagi Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, Ani Yudhoyono bagi Partai Demokrat adalah bak sebuah generator yang membangkitkan energi bagi sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bu Ani ini kalau di partai ini seperti generator. Generator itu yang membangkitkan yang mendorong, walau bukan pelaku langsung tapi dia mendorong jadi memberi semangat memberi energi pada partai terutama pada Pak SBY. Jadi ini yang saya sebut dengan ruang kosong yang tidak semuanya bisa dipenuhi Pak SBY, tapi bukan orang yang intervensi pada partai lebih pada dia sebagai generator buat Pak SBY," kata Andi Arif di kediaman SBY, Cikeas, Kabupaten Bogor, Senin (3/6/2019).
Advertisement
Hal itu dicontohkan dengan telatennya Ani Yudhoyono untuk mencatat serta mengingatkan perihal apa saja yang menjadi prioritas dalam setiap rapat yang dilakukan SBY. Catatan itu, menurut Andi biasanya digunakan oleh almarhumah untuk selalu mengingatkan SBY supaya selalu komitmen dengan apa yang disampaikannya dalam rapat.
"Dan ini menjadi alat untuk mengingatkan Pak SBY untuk komitmen terhadap apa yang sudah dibicarakan di partai dan lain sebagainya, apa yang sudah diatur partai dan sebagainya. Jadi kalau listrik itu pembangkit ya sumber energinya," ucap Andi.
Andi juga mengungkapkan, almarhumah Ani Yudhoyono memiliki peran yang vital dalam perkembangan Partai Demokrat. Meskipun begitu, Andi mengatakan bahwa almarhumah bukanlah tipe orang yang suka ikut campur terhadap urusan partai.
"Iya (perannya vital). Termasuk juga buat Pak SBY. Sentralnya di situ tapi dia bukan seseorang yang ikut campur, seseorang yang mengontrol partai ini. Tidak tapi dia seseorang yang memberi semangat dan ini menurut saya fungsi yang jarang dimiliki orang. Karena itu partai demokrat dan Pak SBY pasti kehilangan dengan kepergian Bu Ani," ucapnya.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sosok Ani di Mata Andi
Andi Arief melihat sosok almarhumah merupakan seorang yang tegar dan teguh. Baginya almarhumah bukanlah wanita bisa. Ia sosok yang ajeg dalam segala hal.
"Secara personal, saya sudah hampir 16 tahun bersama Bu Ani ini. Saya melihat dia memang bukan perempuan biasa. Bukan seorang wanita biasa tapi dia memang memiliki kelebihan dalam hal ketegaran, keteguhan dan menjaga agar sesuatu itu pada garis lurus dan tidak cross the line. Jadi, tapi dia bukan orang yang intervensi, mengatur-ngatur," terang Andi.
Advertisement