Liputan6.com, Jakarta - Posisi Ketua MPR kini diperebutkan oleh partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain PKB, Partai Golkar juga ingin kursi MPR.
Hal ini diakui oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Airlangga pun menyebut partainya lebih pantas mendapat kursi MPR karena mendapat suara terbanyak nomor 2 di jajaran partai pendukung Jokowi-Ma'ruf saat Pileg 2019.
Menteri Perindustrian ini menegaskan, jika PDIP sebagai partai urutan atas mendapatkan jatah DPR, maka Golkar harusnya mendapat kursi MPR.
Advertisement
"Bukan bersaing. Partai Golkar yang kursinya nomor dua itu mempunyai, apalagi kita bagian dari koalisi pendukung Pak Presiden, kalau yang pertama sudah pegang DPR, maka wajar kalau posisi kedua dipegang oleh Golkar. Sama seperti waktu Pak Agung Laksono jadi Ketua DPR, maka kita dukung Pak Almarhum Taufik Kiemas jadi Ketua MPR," kata Airlangga usai menghadiri acara MKGR di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (13/7/2019) malam.
Meski demikian, untuk nama, dirinya menyebut masih disiapkan. "Nanti kita siapkan," jelas Airlangga.
Dia menuturkan, sampai saat ini diskusi soal kursi MPR masih dibicarakan dengan partai-partai lain.
"Kita lihat nanti. Kita sedang bicarakan dengan partai-partai lain," pungkasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
PAN Juga Incar Kursi Ketua MPR?
Tak hanya partai koalisi Jokowi saja yang menginginkan kursi Ketua MPR. Kabarnya, PAN juga menginginkan kursi Ketua MPR. Kabar ini santer terdengar setelah terjadi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Istana Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski tidak secara gamblang terungkap di publik, isu PAN mengincar posisi Ketua MPR sempat jadi isu hangat beberapa pekan lalu. Hal itu diungkap oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.
"Saya berani mempertanggungjawabkan bahwa memang Pak Zul membisiki Pak Jokowi PAN meminta bagian untuk pimpinan MPR. Saya berani bertanggungjawab soal itu," kata Karding.
Advertisement