Pansel KPK Berharap Ada Capim Perempuan Lolos Jadi Komisioner

Menurutnya, perempuan dari awal memiliki keistimewaan. Dengan memberikan ruang untuk melawan stereotip bahwa pekerjaan penyidik sarat dengan maskulinitas.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 29 Jul 2019, 18:25 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2019, 18:25 WIB
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih
Ketua Pansel KPK Yenti Ganarsih Saat Diwawancarai di sela-sela Seleksi Capim KPK di Pusdiklat Setneg, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019). (Foto: Ady Anugrahadi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Yenti Ganarsih  berharap ada perempuan yang lolos seleksi dan menjadi komisioner.

"Harapan iya, harapan pastinya sebagai perempuan pasti berharap. Sangat berharap ada terpilih tentu," tutur Yenti di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2019).

Menurutnya, perempuan dari awal memiliki keistimewaan. Dengan memberikan ruang untuk melawan stereotip bahwa pekerjaan penyidik sarat dengan maskulinitas, maka menjadi upaya memperkuat peran perempuan tanpa dikotomi.

"Kita melihat presepsi bagaimana pentingnya perempuan. Dimana pun sudah diakui ada ibu kota nggak ada bapak kota, sudah jelas itu. Perempuan itu sudah pasti kita lah yang melahirkan generasi berikutnya, tidak mungkin laki-laki melahirkan. Itu sudah pasti bahwa kita memang ya diistimewakan ya, kita punya tugas mulia dan dimuliakan," jelas dia.

Meski begitu, dirinya sebagai ketua pansel memiliki tanggung jawab berbeda. Seperti diharuskan mengedepankan penilaian secara independen dan adil dalam menentukan siapa yang layak masuk sebagai pimpinan KPK.

"Kalau pun harus terpilih, memang hanya memang sesuai dengan kriteria," Yenti Ganarsih menandaskan.

Masih di Tahapan Psikotes

Sebelumnya, 104 peserta calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah selesai mengikuti tes psikologi. Tes ini dilaksanakan selama enam jam dengan beberapa jenis soal. Hasil tes psikologi ini akan diumumkan pada 5 Agustus 2019 mendatang.

Ketua Panitia Seleksi Capim KPK, Yenti Garnasih mengatakan, setelah tes psikologi, para peserta yang lolos akan mengikuti tes selanjutnya, yakni profile assessment.

"(Selanjutnya) Profile assessment, terus habis itu tes kesehatan, terus kita ada wawancara. Setelah dapat nama, kami serahkan ke presiden," ujar Yenti di Jakarta, Minggu (28/7/2019).

Yenti menambahkan, proses profile assesment capim KPK akan dilaksanakan 8 dan 9 Agustus 2019 mendatang. Pelaksanaan profile assessment diserahkan ke vendor sebagaimana psikotes.

"Profile assessment juga sama, kami pakai vendor ya. Kami enggak bisa (laksanakan sendiri oleh pansel) karena kan ada tenaga-tenaga ahli di bidang itu. Itu juga penting," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya