Liputan6.com, Jakarta - Massa yang tergabung dalam Himpunan Aktivis Indonesia, Aliansi Mahasiswa, dan Pemuda Relawan NKRI, menggelar unjuk rasa yang berujung rusuh di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan.
Koordinator aksi, Asip Irama menyampaikan, mereka merasa dihalangi untuk bertemu pimpinan KPK. Sebab itu, massa mulai meluapkan kekecewaannya.
"Kami meminta untuk bertemu dengan Pimpinan KPK dan akan mencopot kain hitam di logo KPK," tutur Asip di lokasi, Jumat (13/9/2019).
Advertisement
Dia menyebut, pihaknya bermaksud meminta pimpinan KPK agar bijaksana menyikapi polemik dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Irjen Firli Bahuri. Terlebih kepada Wakil Ketua Saut Situmorang dan Wadah Pegawai (WP).
"Saut Situmorang dan WP KPK agar menarik kembali pernyataan Firli soal melanggar kode etik berat," jelas dia.
Untuk itu, lanjut dia, internal KPK harus melakukan evaluasi. Termasuk meminta maaf terhadap Firli yang kini telah ditetapkan sebagai Ketua KPK Periode 2019-2023.
"Kami meminta pimpinan mencopot Saut Situmorang atau segera mundur sebagai pimpinan KPK," ujar Asip.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sempat Negoisasi
Awal kerusuhan terjadi ketika massa mencoba masuk ke dalam Gedung KPK dengan tujuan bertemu pimpinan. Namun pihak kepolisian melarang hal tersebut.
Negosiasi pun dilakukan. Aparat kepolisian kemudian sempat meminta perwakilan pegawai KPK untuk mencopot kain hitam yang menutupi logo KPK. Namun, niatan itu ditolak.
Nyatanya, salah satu massa menyelinap dan menarik paksa kain hitam tersebut. Bentrokan pun akhirnya pecah.
Advertisement