Ketua MPR: TNI dan Rakyat Harus Bersatu Jadi Benteng Kedaulatan Bangsa

Bambang mengatakan, TNI harus berbenah diri dan berubah menjadi lebih baik menuju TNI profesional untuk menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2019, 15:45 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2019, 15:45 WIB
Suasana Sidang Pelantikan Ketua dan Wakil Ketua MPR
Ketua MPR RI 2019-2024 Bambang Soesatyo memberikan salam kepada mantan Ketua MPR Zulkifli Hasan pada Rapat Paripurna MPR di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Bambang Soesatyo resmi menjadi Ketua MPR setelah Fraksi Gerindra di MPR menyatakan sepakat mendukung. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan, Indonesia masih mendapat ancaman serius berupa gerakan radikalisme, terorisme dan intoleransi yang berupaya meruntuhkan Pancasila. Karena itu TNI dan seluruh rakyat Indonesia harus bersatu padu menjadi benteng kedaulatan bangsa.

"Kita harus waspada terhadap kegiatan yang berupaya meruntuhkan Pancasila sebagai ideologi negara dan mengganggu keberadaan NKRI. TNI dan seluruh rakyat Indonesia harus bersatu padu menjadi benteng kedaulatan bangsa," kata Bambang Soesatyo pada HUT ke-74 TNI di Jakarta, Sabtu (5/10/2019) seperti dilansir Antara.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan, saat ini dunia tidak semata sedang berubah, tetapi sedang terdisrupsi. Di era disrupsi ini kemapanan bisa runtuh dan ketidakmungkinan bisa terjadi, sehingga arus komunikasi dan interaksi yang semakin mudah dan terbuka harus dimanfaatkan dan sekaligus diwaspadai.

"Kita tidak boleh takut terhadap keterbukaan. Tetapi, pada saat yang sama kita harus meningkatkan kewaspadaan. Kemudahan arus komunikasi dan interaksi bisa menjadi ancaman terhadap ideologi Pancasila, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa," kata Bamsoet.

Lebih jauh, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mengingatkan, masih adanya gerakan radikalisme, terorisme serta intoleransi yang mengancam Pancasila dan keberadaan NKRI. Sejak Indonesia merdeka, ideologi Pancasila dan NKRI selalu mendapat rongrongan baik dari dalam maupun dari luar.

"Berbaurnya ancaman militer dan nonmiliter mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi dan diantisipasi. Karena itu TNI harus berbenah diri dan berubah menjadi lebih baik menuju TNI profesional untuk menjaga Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Bamsoet.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Amalkan Nilai Pancasila

Atraksi Terjun Payung dan Bela Diri Meriahkan HUT ke-74 TNI
Atraksi bela diri prajurit TNI pada perayaan HUT ke-74 TNI di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019). HUT ke-74 TNI dihadiri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bertindak sebagai insprektur upacara. (Liputan6.com/JohanTallo)

Ketua MPR RI periode 2019-2024 ini mengajak semua elemen bangsa terutama generasi muda mengamalkan nilai luhur Pancasila dan semangat gotong royong demi tegaknya NKRI.

Tidak boleh ada satu pihak pun yang mengganggu Empat Pilar MPR RI, yaitu Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Sudah tidak ada pilihan lagi selain memperkuat benteng ideologi Pancasila. Implementasi dari nilai-nilai Empat Pilar MPR RI terbukti mampu mereduksi potensi-potensi pemecah persatuan yang diakibatkan radikalisme, terorisme, inteloransi, serta sikap individualisme yang membahayakan keutuhan NKRI," kata Bamsoet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya