Luka Tusuk, Usus Wiranto Dipotong 40 Cm

Wiranto mengalami luka tusuk di bagian perut bawah akibat serangan terduga teroris saat berkunjung ke Pandeglang, Banten.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Okt 2019, 17:46 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 17:46 WIB
Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Wiranto Bahas RUU KUHP hingga Karhutla
Menko Polhukam Wiranto memberi keterangan usai rapat koordinasi tertutup di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Rapat membahas RUU KUHP, Papua dan Papua Barat, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat setelah ditusuk terduga teroris berinisial SA alias Abu Rara saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten. Kini Wiranto telah melewati masa-masa kritisnya.

Hal itu diungkapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019). 

"Masa kritsinya sudah dilewati. Tinggal pemulihan," ujar Mahfud di lokasi.

Mahfud menceritakan, tim medis telah mengambil tindakan operasi dengan memotong sekitar 40 cm ususnya. Saluran pencernaan Wiranto itu terluka akibat tusukan senjata tajam yang dihunuskan penyerang.

"Memang itu terkena, lalu dipotong terus disambung terus selesai," kata Mahfud yang mengaku mendapat keterangan dari tim medis.

Hal senada juga disampaikan tenaga ahli Menko Polhukam, Agus Zaini. Dia mengungkapkan, usus halus Wiranto harus dipotong sepanjang 40 cm akibat luka tusuk.

"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," kata Agus dalam keterangan tertulisnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Terus Berzikir

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang oleh terduga teroris pada Kamis 10 Oktober 2019 di Pandeglang, Banten. Wiranto terkena luka tusuk di bagian perut.

Agus Zaini, Tenaga Ahli Menko Polhukam mengungkapkan detik-detik pascapenusukan yang dialami Wiranto. Menurut dia, Wiranto terus berzikir.

"Dalam kondisi sadar, sepanjang jalan Wiranto terus beristighfar, diselingi zikir Subhanallah serta mengucapkan kalimat Laa hawla wa laa quwwata Illa billah," tutur Agus lewat keterangan tertulis yang diterima, Jumat (11/10/2019).

Wiranto kemudian mendapatkan penanganan di RSUD Pandeglang. Kemudian dia diterbangkan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta Pusat dengan menggunakan helikopter.

"Jarak tempuhnya membutuhkan waktu 30 menit. Bagian perut yang luka akibat tusukan senjata tajam kembali mengeluarkan darah. Dalam perjalanan kondisinya tetap sadar, tentu sambil menahan rasa sakit yang luar biasa," cerita Agus.

Tim dokter RSPAD Gatot Soebroto bergerak cepat dengan melakukan operasi yang membutuhkan waktu sekitar dua setengah jam.

Saat ini kondisi Wiranto diketahui berangsur stabil. Namun keterangan sejumlah kerabat yang menjenguk mengatakan Wiranto masih lemas dan butuh istirahat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya