Jawaban Jokowi saat Bupati Pegunungan Arfak Singgung Pemekaran Wilayah

Kabupaten Pegunungan Arfak sendiri merupakan hasil pemekeran dari Kabupaten Manokwari.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Okt 2019, 21:19 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2019, 21:19 WIB
Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pergunungan Arfak
Presiden Jokowi saat berkunjung ke Pergunungan Arfak, Minggu (27/10/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy memanfaatkan kunjungan pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke wilayahnya untuk memperbaiki akses jalan dan infrastruktur. Tak hanya itu, Yosias juga menyinggung soal pemekaran kabupaten dan distrik kepada Jokowi.

"Ada pemekaran distrik dan kabupaten," ucap Yosias Saroy kepada Jokowi di Lapangan Irai Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Minggu (27/10/2019).

Menanggapi hal itu, Jokowi meminta agar Yosias serta masyarakat bersabar. Pemerintah pusat, kata dia, akan mengutamakan pemekeran distrik terlebih dahulu.

"Nanti, distriknya dulu, kabupatennya nanti dulu. Jangan semuanya diminta, semuanya, ya. Satu-satu. Saya selesaikan," kata Jokowi.

Kabupaten Pegunungan Arfak sendiri merupakan hasil pemekeran dari Kabupaten Manokwari. Wilayah yang dikenal dengan julukan 'Negeri di Atas Awan' itu saat ini memiliki 10 distrik dan 162 desa.

"Nanti kita lihat lagi, dua tahun, saya evaluasi. Nanti, kalau masih ada yang perlu diselesaikan, nanti akan kita kerjakan," tutur Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pemekaran Papua Barat

Lizsa Egeham/Liputan6.com
Jokowi saat kunjungan di Kabupaten Pegunungan Arfak.

Sementara terkait pemekaran di Provinsi Papua Barat, mantan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, dirinya menunggu usulan dari rakyat. Apabila usulan tersebut telah tiba di meja kerjanya, dia berjanji akan segera memutuskannya.

"Saya menunggu, saya menunggu usulan dari bawah. Ini bukan dari atas ke bawah, nanti dari bawah usulannya ke saya seperti apa. Kalau sudah sampai ke saya akan segera kita putuskan," ucap Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya