Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para santri tidak hanya menguasai ilmu agama saja, tetapi juga jadi wirausaha. Jangan sampai kata dia, dunia usaha hanya dikuasai segelintir orang bukan santri.
"Para santri harus bisa tampil segala lapangan. Termasuk juga kita harapkan santri-santri entrepreneur santri wirausaha. Seperti yang ditunjukan melalui gerakan nahdatul tudjar; santri tudjar, harus tampil jangan sampai dunia usaha hanya dikuasai oleh segelintir orang bukan santri," kata Ma'ruf Amin saat menghadiri Santri Culture Night Carnival (SCNC) 2019 di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Minggu (27/10/2019).
Ma'ruf Amin juga berharap dengan adanya program Gus Iwan yang digagas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dapat mengembangkan usaha masyarakat terutama dikalangan santri.
Advertisement
"Saya memberikan penghargaan dan apresiasi Ibu Gubernur yang sudah menggagas upaya pengembangan usaha masyarakat terutama dari kalangan santri" ucapnya.
Ma'ruf juga mengatakan program yang diluncurkan yaitu arus baru ekonomi bertujuan untuk membangun jalan agar merata. Sebab menurut dia, arus lama saat itu tidak terbagi dengan baik, hanya para konglomerat yang mendapatkan.
"Kenapa arus baru, karena arus lama yang dibangun adalah konglomeras,. Maksudnya, supaya netes ke bawah, tapi ternyata tidak netes netes ke bawah," ujarnya.
Ma'ruf Amin menjelaskan, menghilangkan kesenjangan itu dilakukan dengam cara disparitas. Pembangunan kata dia harus dilakukan daei bawah.
"Yaitu membangun ekonomi dari bawah, yang bawah menjadi kuat, Sehingga kesenjangan, ketimpangan dapat kita perkecil, dan kemudian bisa kita hilangkan," katanya.
Ma'ruf berharap dengan kemitraan, serta kolaborasi antara pihak atas dan bawah akan saling menguatkan. Sebab itu kata dia, santri harus jadi pelopor dalam pembangunan ekonomi nasional ke depan. Jangan sampai kata dia, para jadi beban orang lain.
"Karena itu maka Santri harus tampil menjadi pelopor dalam Pembangunan ekonomi Nasional ke depan," ungkap Ma'ruf Amin.
Reporter: Intan Umbari Prihatin