Liputan6.com, Jakarta United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) merilis indeks minat baca di Indonesia hanya di angka 0,001. Artinya, dari setiap seribu penduduk Indonesia hanya satu orang yang memiliki minat baca. Jumlah itu, tak jauh berbeda dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Data statistik sosial budaya BPS tahun 2012 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi.
Baca Juga
Sebanyak 91,68 persen penduduk yang berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi, dan hanya sekitar 17,66 persen yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah.
Advertisement
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan budaya membaca dan tradisi literasi dikalangan generasi muda, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Purwakarta menggelar program bulan kunjung perpustakaan 2019.
"Sejalan dengan hari kunjungan perpustakaan dan bulan gemar membaca, kami mengajak generasi muda untuk meningkatkan budaya membaca dimanapun dan kapanpun,salah satunya melalui bulan kunjung perpustakaan 2019," ujar Plt Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta, Netty Dewi Purnamawati di Purwakarta, Jumat (25/10).
Sedangkan menurut Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengatakan bahwa penguatan literasi warga Purwakarta merupakan salah satu fokus programnya.
Apalagi setelah memiliki fasilitas penunjang musium digital serta perpustakaan digital.
"Targetnya tentu saja menarik minat baca masyarakat Purwakarta,apalagi generasi muda," ujar Anne.
Menurut Bupati yang biasa disapa Ambu Anne, mengatakan bahwa budaya membaca harus diperkuat, apalagi bisa membangun peradaban bangsa. Bisa dilihat di negara maju.
"Kita bisa melihat negara Jepang. Masyarakat Jepang memiliki budaya membaca yang luar biasa. Di taman, di kereta, di kantin, dimanapun mereka berada, membaca adalah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan," katanya.
Â
(*)