Pasutri Bertarung di Pilkades Bogor, Pencoblosan Serasa Acara Pernikahan

Karena kedua calon merupakan pasangan suami istri, tempat pemungutan suara (TPS) pun dibuat dengan tema pernikahan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 03 Nov 2019, 19:07 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2019, 19:07 WIB
pilkades
Pasangan suami istri Lukmanul Hakim dan Silfiyani yang bersaing maju dalam Pilkades Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Minggu (3/11/2019). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 2019 di Kabupaten Bogor digelar hari ini, Minggu (3/11/2019). Ada 1.064 calon dari 273 desa yang mengikuti kontestasi pilkades.

Selain menegangkan, suasana pilkades juga penuh dengan cerita menarik dan keunikan. Seperti di Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, terdapat pasangan suami istri yang bersaing menjadi kepala desa.

Adalah pasangan suami istri Lukmanul Hakim dan Silfiyani yang bersaing maju dalam kontestasi menjadi kepala desa setempat. Karena kedua calon merupakan pasangan suami istri, tempat pemungutan suara (TPS) pun dibuat dengan tema pernikahan.

Keduanya mengenakan pakaian layaknya sepasang pengantin yang sedang menggelar resepsi pernikahan. Begitu pun tempat duduk kedua calon kades ini didekor seperti pelaminan lengkap dengan hiasan bunga.

Namun yang membedakan adalah foto kedua calon kades tersebut. Foto Lukmanul Hakim dipajang seorang diri lengkap dengan nomor urut 1 di sisi kiri depan. Sedangkan foto Silfiyani, nomor urut 2 dipajang di sisi kanan.

Usai mencoblos, para pemilih kemudian diarahkan oleh panitia untuk menuju pelaminan dan bersalaman serta foto bersama dengan dua calon kepala desa tersebut.

Selepas itu, masyarakat bebas menyantap hidangan yang telah disediakan panita Pilkades Bantarsari.

Ketua Panitia Pilkades Bantarsari, Syamsuri mengatakan, pemungutan suara dengan konsep pernikahan ini untuk menarik para pemilih datang ke TPS.

"Kebetulan kedua calon yang bertarung juga pasangan suami istri, sehingga panitia membuat konsep TPS seperti pelaminan," kata dia.

Lukmanul Hakim calon kades nomor urut 1 menceritakan, hingga menjelang hari terakhir penutupan pendaftaran calon kades, tidak ada satu pun masyarakat yang mau ikut bertarung di Pilkades Bantarsari.

Padahal secara regulasi, pilkades serentak tidak boleh ada calon tunggal. Karena itu, Hakim memutuskan mendaftarkan istrinya maju dalam kontestasi pilkades untuk melengkapi formasi pemilihan.

"Harus ada rival. Satu bulan sebelum acara pemilihan ya tidak ada yang maju. Makanya istri saya suruh maju," ujar Hakim.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pesta Demokrasi Sejuk

Saat ditanya mengenai konsep pernikahan, Hakim mengaku ingin menciptakan suasana pesta demokrasi yang menyejukkan dan kekeluargaan. Menurutnya, konsep ini dinilai ampuh mengundang masyarakat untuk datang ke TPS.

"Buktinya antusiasme masyarakat cukup tinggi. Inilah realitas politik yang terjadi di Desa Bantarsari," terangnya.

Ia mengaku sangat bahagia melihat pesta demokrasi di desanya berjalan tertib, aman, dan damai. "Ini tentunya berkat dukungan masyarakat. Perasaan saya bahagia, bisa tidur nyenyak," kata dia.

Sekedar informasi, sebanyak 273 desa di Kabupaten Bogor menggelar Pilkades serentak hari ini. Dari 2.120.488 pemilih, mereka menggunakan hak suaranya yang tersebar di 283 TPS.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya