Wamenag Sebut Pembangunan UIII Terkendala Pembebasan Lahan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggelar rapat bersama sejumlah menteri membahas pembangunan Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII).

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2019, 07:01 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 07:01 WIB
Zainut Tauhid Sa’adi
‘Bawor Dadi Ratu’ lakon wayang kulit yang digelar di Lapangan Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, (7/10/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggelar rapat bersama sejumlah menteri membahas pembangunan Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII). Hadir dalam rapat itu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakapolri Komjen Ari Dono.

Kemudian ada Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi. Dirinya melaporkan perkembangan pembangunan. Zainut menyebut, sejauh ini pembangunan sudah berjalan baik.

"Kami melaporkan progres yang sedang kami laksanakan, baik progres pembangunan fisik, progres penyiapan akademik, juga progres berkaitan penyelesaian pembebasan lahan," kata dia di Istana Wapres, Jl Merdeka Utara, Senin (18/11/2019).

Zainut mengatakan, dari aspek pembangunan fisik belum mencapai maksimal lantaran harus menunggu terkait kendala pembebasan lahan. Tapi, beberapa capaian-capaian sudah terpenuhi, misalnya pembangunan asrama mahasiswa dan prasarana sarana lainnya.

"Tinggal beberapa perlu peningkatan pembangunan fisiknya adalah masalah rektorat dan pendukung yang lain kemudian dengan penyiapan progres akademik," ucapnya.

Sementara, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Komaruddin Amin, menyebut, UIII akan mulai beroperasi pada bulan September 2020. Nantinya, akan dibuka beasiswa untuk mahasiswa dari luar negeri untuk belajar.

"September (kegiatan belajar). Jadi proses pendaftaraannya sejak Februari itu sudah mulai. Ada online registration, ada verifikasi, seleksi macam-macam minggu pertama September 2020 sudah kuliah. Dosennya juga dari luar negeri ada sekitar 7-10 orang," kata Kamaruddin.

Komaruddin mengatakan fakultas studi Islam merupakan yang paling siap di UIII. Dosen dari luar negeri juga turut diundang untuk mengajar.

"Jadi Islamic Studies yang akan mengintegrasikan atau mengkombinasikan tradisi kesarjanaan yang ada di beberapa negara. Misalnya studi Islam yang ada di Timur Tengah" jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Persentase Mahasiswa

Kemudian, kata Komaruddin, presentase mahasiswa berjumlah 60 sampai 40 persen. 60 persen mahasiswa lokal dan 40 persen mahasiswa asing.

"Beasiswanya sudah kita upayakan untuk memberi beasiswa ke mahasiswa asing juga," jelasnya.

Komaruddin menambahkan, pada tahun pertama ada 250 mahasiswa S2, dan 50 mahasiswa S3. Tahun pertama UIII hanya untuk mahasiswa Pascasarjana.

"Jadi untuk pertama 250, master degree kemudian doctoral degree sekira 50 orang," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya