Makna Hari Antikorupsi di Mata Ketua KPK Terpilih Firli Bahuri

Di hari peringatan ini, Firli berharap suatu saat Indonesia tidak lagi melaksanakan peringatan hari antikorupsi sedunia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Des 2019, 13:31 WIB
Diterbitkan 09 Des 2019, 13:31 WIB
Irjen Pol Firli Bahuri
Irjen Pol Firli Bahuri (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih 2019-2023, menyatakan Hari Antikorupsi Sedunia merupakan peringatan keprihatinan terhadap prilaku tak terpuji ini. Dengan peringatan hari ini, mengingatkan bahwa korupsi masih terus ada dan merajalela.

"Kita semua diingatkan ada hal serius yang harus kita jadikan perhatian, untuk bersama-sama memberantasnya," tulis Firli dalam siaran pers diterima, Senin (9/12/1019).

Hari antikorupsi sedunia, dipandang Firli juga bermakna peringatan atau alarm warning. Menurutnya, dunia saat ini masih memiliki masalah korupsi yang berat.

"Karena tidak semua negara melaksanakan peringatan hari antikorupsi terutama negara-negara yang memang tidak lagi menempatkan korupsi sebagai masalah serius, karena emang tidak ada lagi korupsi (zero corruption)," jelas Firli.

Di hari peringatan ini, Firli berharap suatu saat Indonesia tidak lagi melaksanakan peringatan hari antikorupsi sedunia. Sebab dia meyakini Indonesia sudah bersih dari korupsi dan bebas dari korupsi.

"Jadi mari kita bersama mengambil peran untuk melakukan pemberantasan korupsi sesuai dengan tataran hak, kewajiban, kewenangan dan kita semua harus berperan aktif membebaskan bangsa kita dari masalah korupsi," Firli menandasi.

Pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Gedung KPK, Firli Bahuri hadir bersama seluruh komisioner baru KPK periode 2019-2023. Namun sayangnya jenderal polisi bintang tiga ini enggan memberikan pernyataan langsung terhadap awak media.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya