Novel Baswedan: Masa Seorang Brigadir Bisa Kondisikan Penyerangan?

Novel berharap pihak kepolisian mengungkap kasus yang dialaminya hingga tuntas.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Des 2019, 18:12 WIB
Diterbitkan 30 Des 2019, 18:12 WIB
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat berbincang dengan Liputan6.com di kediamanya di kawasan Kelapa Gading. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat berbincang dengan Liputan6.com di kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menilai kasus penyerangan air keras terhadapnya sama sekali belum terungkap. Meski saat ini polisi sudah menangkap dua pelaku teror, namun Novel menyebut masih banyak kejanggalan.

"Yang kasus saya sekarang sudah ada penangkapan, tapi dengan banyak kejanggalan," kata Novel saat ditemui Liputan6.com di kediamannya Jalan Deposito Kepala Gading Jakarta Utara, Senin (30/12/2019).

Novel pun menjabarkan kejanggalan atas penangkapan dua polisi pelaku teror air keras. Salah satunya yaitu, dirinya yang tak mengenal dua pelaku sama sekali. Selain itu, motif kedua pelaku yang dikaitkan dengan masalah pribadi

"Dia (juga) mengaku inisiatif sendiri, mana mungkin itu inisiatif sendiri, sementara ada orang banyak yang awasi saya segala macam. Masa seorang brigadir bisa mengkondisikan (penyerangan)? Jadi enggak masuk akal," terang dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Akan Semakin Buruk

Setahun Peristawa Penyiraman, Novel Baswedan Datangi KPK
Penyidik KPK Novel Baswedan usai menggunjungi gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4). Novel Baswedan selesai menjalani perawatan di rumah sakit Singapura yang kedua hingga kini kasus penyiraman air keras genap satu tahun. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Novel pun berharap pihak kepolisian mengungkap kasus ini dengan sebenar-benarnya. Pasalnya, kata dia, juga banyak pegawai lembaga antirasuah yang juga mendapat serangan namun kasusnya tak terungkap.

"Masalah ini tidak boleh dibiarkan, fakta kalau belakangan ini suatu aksi perjuangan pemberantasan korupsi itu tidak didukung itu suatu hal yang tidak baik. Tapi kalau dibiarkan sama sekali, ini akan semakin menjadi buruk," tutur Novel.

Adapun dua orang anggota Polri aktif diduga melakukan penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan diamankan di kawasan Cimanggis, Depok, Kamis,26 Desember 2019 malam. Dua orang tersebut berinisial RB dan RM.

Kedua tersangka itu memiliki peran yang berbeda. Argo mengungkapkan, pelaku yang menyiram cairan kimia ke Novel Baswedan adalah tersangka RB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya