Kata Kak Seto Soal Kejadian Balita Tanpa Organ Tubuh di Samarinda

Menurut Kak Seto, kasus tersebut harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Feb 2020, 10:21 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 10:21 WIB
Seto Mulyadi
Ditemui di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (14/11/2019), psikolog anak Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menyampaikan, kita bisa belajar dari Jepang cara mengatasi kecanduan gawai dengan menggalakkan permainan tradisional. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang kerap disapa Kak Seto menanggapi kasus dugaan pembunuhan balita yang ditemukan tanpa organ tubuh penting di Samarinda, Kalimatan Timur.

"Ya fenomena semacam ini sudah cukup lama bahwa penculikan-penculikan itu salah satu sasarannya adalah selain jadi tenaga anak-anak juga ada pengambilan organ tubuh," kata Kak Seto saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus Handayani, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Menurut dia, kasus tersebut harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat setempat agar menjaga anak-anaknya serta meningkat kewaspadaan.

"Jadi mohon menjaga putra dan putrinya dengan penuh kewaspadaan karena itu sudah cukup lama beredar berita-berita itu," kata Kak Seto seperti dikutip dari Antara.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan masyarakat dalam menjaga dan melindungi anak-anak ialah dengan memberdayakan semacam seksi perlindungan anak di tingkat rukun tetangga.

Seksi perlindungan anak tersebut telah mulai dilakukan di Tangerang Selatan, Banyuwangi dan Kabupaten Bengkulu Utara. Tiga daerah itu hingga tingkat Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) sudah memberdayakannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tingkatkan Kewaspadaan

Seksi perlindungan anak sampai di level RT/RW tersebut diharapkan bisa lebih meningkatkan kewaspadaan karena melibatkan langsung peran serta masyarakat hingga tingkat terendah.

"Ujung tombaknya adalah masyarakat yang memberdayakan semacam perlindungan tadi," katanya.

Terakhir ia meminta dan mendorong aparat kepolisian agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan memberdayakan masyarakat supaya kasus balita yang ditemukan tanpa organ tubuh tersebut tidak pernah terjadi lagi.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya