BATAN Klaim Paparan Radioaktif di Perum Batan Indah Turun hingga 70 Persen

BATAN berharap, dengan kondisi faktual tersebut, proses pembersihan atau clean up radioaktif yang dikerjakan hingga hari ke-6 ini bisa selesai tidak sampai 20 hari.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 18 Feb 2020, 14:39 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2020, 14:39 WIB
Tanah Lapang Terpapar Radioaktif
Tim Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana Polri mengecek titik radioaktif di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020). Sebelumnya, sebuah area tanah kosong di dalam Perumahan Batan Indah, terpapar radioaktif jenis Cesium-137. (merdeka.com/Magang/Muhammad Fayyadh)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Tenaga Nuklir (BATAN) mengklaim, terjadi penurunan tingkat paparan radioaktif terhadap area lahan kosong di Perumahan Batan Indah Kota Tangerang Selatan, hingga 70 persen. Ini berdasar hasil pemantauan terakhir BATAN.

"Hasil mapping terakhir kemarin penurunan tingkat paparan di lokasi mencapai 70 persen, artinya itu tinggal 30 persen lagi," ungkap Kepala Hukum Humas dan Kerjasama BATAN, Heru Umbara, Selasa (18/2/2020).

Dia berharap, dengan kondisi faktual tersebut, proses pembersihan atau clean up radioaktif yang dikerjakan hingga hari ke-6 ini bisa selesai tidak sampai 20 hari.

"Harapannya mudah-mudahan bisa tidak sampai 20 hari. Jadi kita juga bisa mengerjakan yang lain dan warga di sini juga tidak terganggu dengan kita ramai-ramai begini," ungkapnya soal radioaktif.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bakal Diangkut

Sempat dihentikan karena hujan deras, hari ini (17/2/2020), proses pengerukan atau clean up tanah yang mengandung radioaktif kembali dilakukan di Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan.
Sempat dihentikan karena hujan deras, hari ini (17/2/2020), proses pengerukan atau clean up tanah yang mengandung radioaktif kembali dilakukan di Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan. (Liputan6/Pramita)

Pada pelaksanaan clean up hari ke-6 ini, pihaknya telah menyiapkan 100 drum dengan volume 100 liter per drumnya. Untuk mengangkat material berupa tanah dan tumbuhan yang ada di area terpapar.

"Tapi setelah satu tim ini bekerja akan kembali kita lakukan mapping kembali, untuk melihat progresnya. Jadi kita semua ingin ini (clean up) segera selesai dan nanti jika benar sudah clear akan kita drklarasikan juga ke masyarakat," kata Heru.

Sebelumnya, 115 drum berisi tanah dan vegetasi dari area terpapar berhasil dibaw ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif di Batan kawasan Puspiptek.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya