Jubir Wapres: Hoaks soal Jemaah Umrah Positif Virus Corona Sangat Berbahaya

Hoaks tersebut sangat berbahaya apalagi di tengah keraguan bahwa Indonesia benar-benar bebas virus corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 13:07 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2020, 13:07 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlawi mengatakan, hoaks yang tersebar di media sosial terkait jemaah umrah Indonesia positif virus corona di dalam pesawat sangat berbahaya. Bahkan pesan tersebut tersebar dengan video durasi 10 detik.

"Jadi saya ingin lebih fokus kepada krisis informasi ya, karena begini hoaks ini saya kira sangat berbahaya kemarin sudah berkembang jemaah umrah kita yang sampai ke Madinah. Setelah diperiksa kesehatannya positif corona ini ternyata hoaks ini saya bilang sangat-sangat berbahaya," kata Masduki di The Maj Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).

Hoaks tersebut sangat berbahaya apalagi di tengah keraguan bahwa Indonesia benar-benar bebas virus corona.

"Karena apa, kita negara ini menjaga sedemikian rupa bagaimana agar negara ini bebas tetap bebas dari virus corona itu adalah taruhan yang sangat luar biasa ini orang luar sudah mulai banyak curiga ini bener engak Indonesia ini betul-betul tidak terkena corona," sambungnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar dapat menyaring informasi terlebih dahulu, terutama tentang virus corona.

"Maka bagaimana kita himbau kepada seluruh masyarakat ini adalah taruhan negara ini adalah taruhan bangsa Indonesia bagaimana kita tetap terselamatkan dari virus corona," ujarnya.

Saksikan video di bawah ini:


Jangan Ada Hoaks soal Virus Corona

Selain itu, ia ingin agar semua stakeholder terkait umrah saling bekerjasama dalam mengatasi virus corona. Tak hanya itu, ia juga ingin tak ada lagi hoaks terkait virus corona.

"Umrah ini bisa terselesaikan asal semua stakeholder tidak hanya negara, tidak hanya maskapai, tidak hanya penyelenggara umrah. Tapi juga masyarakat semuanya mendukung, jangan sampai ada berita-berita tidak benar yang meracuni masyarakat," ungkapnya.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya