Wabah Corona Covid-19, MUI: Sebaik-baiknya Salat Dilakukan di Rumah

Menunaikan salat di rumah sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona.

oleh Yopi Makdori diperbarui 28 Mar 2020, 13:05 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 13:05 WIB
Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan
Dokter melihat layar saat memeriksa pasien yang terinfeksi virus corona COVID-19 di rumah sakit Palang Merah di Wuhan, 16 Februari 2020. Virus corona baru, Covid-19, telah mewabah hingga ke lebih dari 60 negara dimana dari kasus-kasus infeksi, ada lebih dari 3.000 kematian yang terjadi. (STR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh mengatakan, ada hikmah di balik peristiwa wabah Corona. Salah satunya, penguatan kekuatan ibadah di dalam rumah.

"Rasulullah SAW menegaskan di dalam hadis shahihnya, bahwa sebaik-baik ibadah salat yang dilaksanakan oleh hamba di dalam hal ini umat Islam yakni salat yang dilaksanakan di rumah," ujar Asrorun Niam melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (28/3/2020).

Dia mengatakan, ibadah tidak hanya dilakukan di masjid atau musala, tetapi bisa juga di rumah masing-masing.

"Salat di rumah itu adalah keutamaan. Sebaik-baik salat yang dilakukan adalah salat di rumah. Kecuali salat-salat yang memang terikat pelaksanaannya di masjid seperti salat tahiyatul masjid," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI tersebut.

MUI juga mengajak umat Islam Indonesia untuk bersama-sama memakmurkan seluruh bumi Allah SWT dengan kepentingan ibadah.

Sebelumnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya mengimbau kepada segenap jajaran struktural dan warga NU di Kota Pahlawan, Jawa Timur untuk melaksanakan salat lima waktu berjamaah bersama keluarga di rumah, sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona

Menurut Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri, PCNU Surabaya telah membuat dua surat terkait penanganan COVID-19, yakni Surat Seruan Nomor: 935/PC/A.II/L-1/III/2020 dan Surat Edaran Nomor: 934/PC/A.II/L-1/III/2020 yang ditujukan kepada jajaran struktural dan warga NU se-Surabaya.

Dua surat dari PCNU Surabaya tersebut untuk menindaklanjuti instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nomor: 3952/C.I.34/03/3030 tentang Protokol NU Peduli COVID-19 dan juga instruksi dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, sebagai upaya lanjut menahan laju dan memutus rantai sebaran Virus Corona.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

MUI Minta Masyarakat Utamakan Keselamatan Ketimbang Mudik

Suasana Terminal Kalideres Jelang Arus Mudik 2019
Calon penumpang bersiap menaiki bus di Terminal Kalideres, Jakarta, Kamis (30/5/2019). Menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) puncak arus mudik di Terminal Kalideres diprediksi akhir pekan ini, mulai dari Jumat hingga Sabtu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengimbau umat muslim untuk memprioritaskan terlebih dahulu keselamatan nyawa dan masyarakat ketimbang mudik ke kampung halaman. Sebab saat ini Indonesia tengah dilanda wabah Corona atau Covid-19.

"Di sini penting bagi kita semua memiliki kesadaran kolektif untuk memrioritaskan keselamatan jiwa, baik diri kita maupun orang lain ketimbang aktivitas-aktivitas lain yang bukan prioritas. Saya kira itu kuncinya," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh kepada Antara di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (28/3/2020).

Dia mengatakan bahwa dalam konteks perlindungan jiwa, yang seharusnya wajib dilaksanakan saja akhirnya memperoleh dispensasi untuk dilakukan penyesuaian. Terlebih lagi untuk hal-hal yang tidak terkait dengan kebutuhan dan juga kewajiban.

"Pada prinsipnya perlindungan jiwa harus diutamakan dan juga didahulukan daripada memperoleh upaya untuk kesempurnaan ibadah," katanya usai konferensi pers.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya