Kemenag Kaji Kerja Sama Provider Gratiskan Paket Data Pendidikan Madrasah

Sudah ada sekitar 9.561 madrasah, 45.956 guru, dan lebih dari 420 ribu siswa yang memanfaatkan layanan e-learning madrasah.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 09 Apr 2020, 15:17 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 15:17 WIB
Diperpanjang Sampai 20 Mei, Siswa Belajar Online di Rumah
Siswa sekolah dasar belajar online menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings di Pamulang Tangerang Selatan, Kamis (2/4/2020). Menunjuk Surat Edaran Mendikbud, Kepala BNPB dan Walikota Tangsel, pelaksanaan belajar dari rumah di perpanjang sampai tanggal 20 Mei 2020. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) tengah mengkaji kerja sama dengan provider untuk menggratiskan paket data bagi pendidikan di Madrasah. Biaya paket data disinyalir menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaan pembelajaran daring dalam sebulan terakhir selama masa pandemi virus Corona atau Covid-19.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar mengatakan, pembelajaran daring di madrasah akan terus dikembangkan. Pihaknya telah mengembangkan e-learning madrasah. Karenanya, perlu sinergi dengan provider.

"Kami tengah menginisiasi kerja sama dengan provider jaringan internet untuk memberikan dukungan paket data bagi siswa madrasah," jelas Umar di Jakarta, Kamis (9/4/2020).

Menurutnya, skema kerja sama dengan provider itu bisa dalam bentuk pemberian paket data gratis atau pemberian kuota tertentu bagi siswa dan guru madrasah untuk mengakses situs tertentu yang terkait pembelajaran.

"Skema kerja sama ini tentu mengacu pada ketentuan peraturan tentang pengadaan barang jasa pemerintah. Ini yang sedang dikaji," ujarnya.

Umar mengatakan, e-learning madrasah sedianya akan mulai digunakan mulai tahun ajaran 2020/2021, tepatnya pada Juli 2020. Namun, seiring pemberlakuan daring dalam pencegahan Covid-19, e-learning sudah digunakan lebih awal, sejak Maret 2020.

Menurut Umar, sudah ada sekitar 9.561 madrasah, 45.956 guru, dan lebih dari 420 ribu siswa yang memanfaatkan layanan e-learning madrasah.

"Kemenag juga sedang menyusun Modul Pembelajaran Jarak Jauh bagi siswa dan madrasah yang masih terisolir dan mempunyai hambatan jaringan internet di daerahnya," kata dia.

Kolaborasi juga akan dilakukan dengan Kementerian Pendikdikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kerja sama ini dalam rangka pertukaran konten pembelajaran antara e-learning madrasah dan rumah belajar Kemendikbud.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Platform pembelajaran online

Masa Belajar di Rumah Diperpanjang hingga 19 April
Seorang murid SD belajar di rumah bersama orang tuanya di kawasan Cinere, Jakarta, MInggu (5/4/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang kegiatan belajar dari rumah bagi pelajar di Jakarta hingga 19 April 2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di masa Covid-19, Kemenag juga menerima penawaran kerja sama penyediaan platform pembelajaran online dari Dragonlearn.org. Umar menilai tawaran itu menarik untuk memudahkan akses siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) terhadap bahan materi pelajaran.

Platform ini dapat diakses secara gratis melalui alamat: www.dragonlearn.org selama 3 bulan terhitung 8 April 2020 atau selama penetapan masa Darurat Covid-19 berlangsung.

"Platform ini menyediakan mata pelajaran Matematika Kelas 1-6 MI. Dilengkapi juga dengan materi-materi tambahan mata pelajaran matematika," kata dia.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya